Kinerja Forum CSR Kota Tangerang Dituding Tidak Optimal

KOTA TANGERANG | TD — Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) Kota Tangerang dinilai tidak optimal dalam menjalankan fungsinya. Hal tersebut diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Tasril Jamal.

“Serius, tidak optimal. Karena kami sendiri tidak melihat hasil CSR apa yang ada di Tangerang ini,” ujarnya di gedung DPRD Kota Tangerang, Selasa (20/4/2021).

Baca Juga

2 tahun  lalu

4 April, Kota Tangerang Terapkan  PTM 100 Persen

44 Redaksi TD

Politisi dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun membandingkan kinerja forum TJSL CSR Kota Tangerang dengan wilayah lain. Contohnya di Semarang yang menggandeng sejumlah perusahaan untuk melancarkan programnya dalam pembangunan infrastruktur kota.

“Coba cek di Semarang. Perusahaan di sana diberi program oleh Dinas PU (pekerjaan umum). Terus dibantu programnya. Jadi, mereka yang mengerjakan, bukan duit yang diambil. Jadi, drainase di sanarapi,” ungkapnya.

Menurutnya, Forum CSR Kota Tangerang juga dapat menerapkan strategi tersebut untuk pembangunan kota seperti untuk menanggulangi persoalan banjir. “Bukan uang CSR dikumpulkan oleh forum, tapi kita enggak tahu dana CSR-nya dibawa ke mana,” katanya.

Baca Juga

2 tahun  lalu

Sampah Menumpuk di Jalan Juanda Kota Tangerang, DLH: Warga Tidak Tertib

70 Redaksi TD

Tasril menambahkan, perusahaan terbuka, BUMN dan BUMD di kota seribu industri dan sejuta jasa ini banyak jumlahnya. Forum CSR Kota Tangerang semestinya bisa menggandeng perusahaan-perusahaan tersebut untuk turut serta dalam program CSR.

“Di sini perusahaan Tbk (terbuka) banyak dan mereka untungnya triliunan. Sedikitnya 2,5 persennya harus digunakan dana CSR. Ini ke mana?,” tuturnya.

Tasril menyebut pandemi covid-19 kini jangan dijadikan sebagai alasan untuk tidak melakukan program. DPRD Kota Tangerang akan melakukan pemanggilan kepada Forum CSR Kota Tangerang terkait kinerja yang tidak optimal itu.

“Saya minta Forum CSR nanti dipanggil. Kami tanya. Yang jelas saya melihat tidak optimal,” ucapnya.

Anggota DPRD Kota Tangerang dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Tasril Jamal mengkritik tidak optimalkanya kinerja Forum CSR Kota Tangerang. (Foto: Eko Setiawan/TangerangDaily)

Ketua Forum TJSL CSR Kota Tangerang, Mulyanto mengaku tak keberatan dengan kritik tersebut. Hal itu kata dia dapat menjadi motivasi bagi Forum TJSL Kota Tangerang untuk mengoreksi kinerja.

“Tapi kan tidak maksimalnya khususnya di 2020 sampai sekarang, posisi menuju pertengahan 2021. Situasi pandemi berkepanjangan yang belum menentu ini berdampak pada para pelaku usaha di Kota Tangerang,” ujarnya, Rabu, (21/4/2021).

Namun demikian, kata Mulyanto pihaknya terus berupaya memaksimalkan kinerja di tengah pandemi covid-19. Komunikasi dengan perusahaan juga terus dilakukan. Hasilnya, perusahaan pun siap.

“Namun karena pandemi sekarang ini mereka jawabannya belum bisa memberikan kepastian. Tapi proposal kami sudah masuk juga ke beberapa perusahaan, kami tidak diam,” katanya.

Mulyanto menuturkan sudah banyak program yang dikerjakan menggunakan CRS dari perusahaan di tengah pandemi covid-19. Seperti bedah rumah, kampung tematik dan revitalisasi Lapangan Ahmad Yani yang biaya rekonstruksinya mencapai Rp6 Miliar.

“Enggak usah jauh-jauhlah kalau dikatakan tidak optimal. Lah itu yang lapangan Ahmad Yani itu forum CSR. Tapi kita enggak mempermasalahkan itu. Mungkin mereka kurang informasi tentang itu,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, Forum TJSL CSR sama sekali tidak mengelola dan menerima uang dari CSR perusahaan. “Kami menerima bentuk program atau kegiatan. Seperti BRI membantu dana CSR untuk pembuatan budidaya magot. Itu mereka vendornya , jadi bentuknya program langsung ke penerima manfaat,” pungkasnya. (Eko Setiawan/Rom)