Kenali Perbedaan Norovirus dan Rotavirus, Dua Virus Pemicu Gangguan Pencernaan

waktu baca 3 minutes
Jumat, 4 Jul 2025 18:08 0 Nazwa

KESEHATAN |TD – Gangguan pencernaan seperti diare dan muntah sering kali dianggap remeh. Namun, gejala-gejala ini bisa menjadi indikasi adanya infeksi virus yang berpotensi menyebabkan komplikasi, terutama pada anak-anak dan orang lanjut usia. Dua virus yang paling umum menyebabkan masalah ini adalah Norovirus dan Rotavirus. Meskipun keduanya menyerang sistem pencernaan dan menunjukkan gejala yang mirip, terdapat perbedaan penting yang perlu dikenali. Memahami perbedaan ini dapat membantu dalam upaya pencegahan dan penanganan yang lebih efektif.

Sekilas Tentang Norovirus dan Rotavirus

Norovirus adalah virus yang sangat menular dan dapat menginfeksi semua kelompok usia. Virus ini sering menjadi penyebab utama keracunan makanan dan wabah gastroenteritis di berbagai tempat umum, seperti sekolah, rumah sakit, dan kapal pesiar.

Di sisi lain, Rotavirus lebih sering menginfeksi bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun. Infeksi ini merupakan penyebab utama diare parah pada anak dan dapat menyebabkan dehidrasi berat jika tidak ditangani dengan cepat.

Gejala Klinis yang Perlu Diperhatikan

Meskipun keduanya menyerang sistem pencernaan, gejala Norovirus dan Rotavirus memiliki beberapa perbedaan.

Gejala umum Norovirus meliputi:
– Mual dan muntah mendadak
– Diare ringan hingga sedang
– Nyeri perut dan kembung
– Sakit kepala atau nyeri otot
– Gejala biasanya berlangsung 1–3 hari

Gejala umum Rotavirus meliputi:
– Diare berair yang lebih parah
– Muntah yang terjadi berulang
– Demam sedang hingga tinggi
– Lemas dan tanda-tanda dehidrasi
– Gejala dapat berlangsung 3–8 hari, terutama pada anak

Perbedaan dalam Penularan dan Masa Inkubasi

Norovirus memiliki masa inkubasi yang singkat, berkisar antara 12 hingga 48 jam. Virus ini sangat mudah menular melalui:

  • Makanan dan minuman yang terkontaminasi
  • Kontak langsung dengan penderita
  • Permukaan yang terkontaminasi
  • Partikel di udara saat seseorang muntah

Sementara itu, Rotavirus memiliki masa inkubasi sekitar dua hari. Virus ini menyebar terutama melalui jalur fekal-oral, yang berarti penularan terjadi dari tinja ke mulut, misalnya:

  • Menyentuh benda yang terkontaminasi tinja
  • Tidak mencuci tangan setelah mengganti popok
  • Mengonsumsi makanan yang terpapar virus

Upaya Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Perbedaan penting antara Norovirus dan Rotavirus terletak pada ketersediaan vaksin.

Untuk Norovirus:

  • Belum ada vaksin yang tersedia
  • Pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan
  • Hindari menyiapkan makanan saat sedang sakit
  • Rutin membersihkan permukaan dengan desinfektan

Untuk Rotavirus:

  • Tersedia vaksin oral yang dianjurkan sejak bayi
  • Vaksin ini efektif menurunkan risiko diare berat dan komplikasi
  • Menjaga kebersihan popok, tangan, dan lingkungan bayi

Penanganan Infeksi dan Kapan Perlu Waspada

Tidak ada obat antivirus khusus untuk Norovirus maupun Rotavirus. Penanganan difokuskan pada pemulihan cairan dan perawatan gejala.

Langkah penanganan yang disarankan:

  1. Berikan cairan secara rutin untuk mencegah dehidrasi
  2. Gunakan oralit atau larutan rehidrasi lainnya
  3. Istirahat yang cukup
  4. Hindari makanan berat selama fase akut
  5. Segera ke fasilitas kesehatan jika muncul tanda dehidrasi berat seperti mulut kering, mata cekung, atau penurunan kesadaran

Kesimpulan

Norovirus dan Rotavirus adalah dua virus berbeda yang menyerang saluran pencernaan dan menimbulkan gejala yang sering kali sulit dibedakan. Norovirus lebih umum pada orang dewasa dan sangat menular, sementara Rotavirus lebih sering menyerang bayi dan anak-anak dengan gejala diare parah. Keduanya memerlukan penanganan yang tepat, meskipun hanya Rotavirus yang saat ini memiliki vaksin pencegahan. Langkah-langkah sederhana seperti menjaga kebersihan dan waspada terhadap gejala dehidrasi dapat menjadi kunci utama dalam melindungi diri dan keluarga dari infeksi ini. (*)

LAINNYA