KOTA TANGSEL | TD — Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Allin Hendarlin Mahdaniar mengatakan keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 dan ICU Covid-19 rumah sakit di Tangerang Selatan cukup rendah.
“Selama bulan Januari cukup rendah rata-rata hanya 1 tempat tempat tidur ICU covid terisi, dan keterisian tempat tidur isolasi covid di bawah 50 tempat tidur,” ujarnya Selasa 15 Februari 2022.
Namun, kata Allin, dengan adanya peningkatan kasus sampai dengan 14 Februari 2022, terisi 17 tempat tidur ICU covid dan terisi 323 tempat tidur isolasi covid.
Data ini berbeda jauh bila dibandingkan dengan bulan Juni dan Juli 2021, di mana keterisian tempat tidur ICU covid mencapai 80 tempat tidur dan tempat tidur isolasi covid sebanyak 700 tempat tidur. “Dengan didominasi gejala sedang dan berat sehingga berdampak pada tingginya angka kematian,” kata Allin.
Allin mengungkapkan, berdasarkan data di atas kasus konfirmasi Covid-19 Kota Tangerang Selatan tahun 2022 di duga bukan varian delta yang mempunyai sebagian besar gejala sedang berat yang berdampak pada keterisian rumah sakit dan angka kematian.
Berdasarkan data yang masuk, sampai tanggal 14 Februari di Tangerang Selatan sudah terdapat 28 orang yang teridentifikasi kasus Covid-19 varian omicron dan semuanya sudah dinyatakan sembuh.
Alin mengatakan, kasus Omicron itu dipastikan lewat pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS)
Menurut Allin, untuk mengetahui varian yang menginfeksi pasien Covid-19 harus melalui pemeriksaan WGS.
Kota Tangerang Selatan, kata Allin memiliki 22 rumah sakit yang melayani pasien Covid-19, dan saat ini tempat tidur yang tersedia untuk isolasi sebanyak 617. Untuk tempat tidur ICU tersedia 55 unit.
“Dibandingkan dengan tahun lalu, memang saat ini keterisian rumah sakit pasien Covid-19 diisi oleh kasus Covid-19 gejala sedang juga ringan,” ucap Alin.
Bila melihat kasus harian, kata Alin memang masih terlihat trennya itu masih meningkat. “Kita lihat sekarang ini lebih banyak klaster keluarga tetapi ternyata banyak yang berasal dari tempat kerja,” kata Alin.
Menurut Allin, strategi penanganan Varian Omicron sama dengan varian lainnya, yaitu Perkuat 3 T (Testing, Tracing dan treatment) serta percepatan vaksinasi covid 19 Dosis 1 Dosis 2 dan booster.
“Pencegahan terbaik dengan mengurangi mobilitas yang tidak mendesak, Jaga Jarak, membuka jendela, menerapkan etika batuk, cuci tangan, hindari kerumunan, ruang tertutup dengan ventilasi buruk, menggunakan masker dengan benar,” kata Allin. (Faraaz/Rom)