Kajari Kabupaten Tangerang Tegaskan Komitmen untuk Berantas Korupsi: Kolaborasi sebagai Solusi Utama

waktu baca 2 menit
Selasa, 10 Des 2024 08:39 0 130 Redaksi

TANGERANG | TD — Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Tangerang, Ricky Tommy Hasiholan, menekankan bahwa kolaborasi adalah solusi utama dalam usaha pemberantasan korupsi.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam forum diskusi kelompok terpumpun (FGD) untuk memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 2024 di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang pada Senin, 9 Desember 2024.

Diskusi yang mengusung tema Kolaborasi Mewujudkan Asta Cita ini dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, Inspektur Daerah Kabupaten Tangerang, Tini Wartini, serta berbagai pihak dari pemerintahan, asosiasi, dan sektor bisnis.

Ricky menekankan pentingnya memperkuat kepatuhan terhadap regulasi dalam pelaksanaan program pembangunan. Ia mengidentifikasi empat faktor penting untuk meraih kesuksesan, yaitu komitmen, keberanian, kolaborasi, serta pencapaian output dan outcome.

“Tidak ada lembaga yang mampu mengatasi permasalahan bangsa sendirian. Kolaborasi adalah kunci yang utama,” jelas Ricky.

Pose Bersama: Peserta dan narasumber forum diskusi kelompok terpumpun (FGD) untuk memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 2024 di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang pada Senin, 9 Desember 2024. (Foto: Ist)

Sementara itu, Pj Sekda Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, memberikan materi mengenai percepatan program pembangunan. Ia menekankan bahwa kolaborasi antara aparat penegak hukum dan instansi pemerintah sangat penting untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bebas dari korupsi.

“Koordinasi dan kerjasama yang didukung oleh sumber daya manusia yang berintegritas adalah kunci untuk mencapai Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Soma.

Acara tersebut dilanjutkan dengan presentasi dari beberapa pembicara. Di antaranya, Ketua APDESI Kabupaten Tangerang, Maskota, yang membahas tantangan dan kendala di pemerintahan desa. Perwakilan PT Pupuk Indonesia, Ivan Alifa Riski, yang menjelaskan tantangan dalam distribusi pupuk bersubsidi.

Kemudian, Ketua Kelompok Kontraktor Kabupaten Tangerang, Eka Wibayu, yang memaparkan kendala dalam pelaksanaan kontrak pemerintah. Inspektur Inspektorat Daerah Kabupaten Tangerang, Tini Wartini, yang membahas peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai penggerak program pembangunan.

Diskusi ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerjasama antar sektor dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.

Dalam penutupannya, Kajari Ricky Tommy Hasiholan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dan menegaskan pentingnya komitmen bersama untuk pemberantasan korupsi. (*)

""
""
""
LAINNYA