JMSI dan ACJA Teken MoU: Bangun “Rumah Wartawan Tiongkok-Indonesia” untuk Perkuat Kerja Sama Media

waktu baca 3 minutes
Selasa, 28 Okt 2025 21:34 0 Nazwa

JAKARTA | TD — Sebuah langkah penting dalam diplomasi media kembali terukir. Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan Asosiasi Wartawan Seluruh Tiongkok (All China Journalists Association/ACJA) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Gedung VOI Media, Jalan Tanah Abang III, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Kesepakatan ini menjadi tonggak baru dalam memperkuat komunikasi, pertukaran pengalaman, dan kerja sama profesional antara jurnalis Indonesia dan Tiongkok.

Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Umum JMSI Teguh Santosa dan Sekretaris Eksekutif ACJA Wu Xu. Dalam kesempatan tersebut, Teguh menyampaikan bahwa JMSI dan ACJA berkomitmen membangun wadah bernama “Rumah Wartawan Tiongkok-Indonesia” sebagai sarana pertukaran pengetahuan, pelatihan, dan kegiatan jurnalistik lintas budaya.

“ACJA dan JMSI sepakat memperkuat komunikasi dan pertukaran, serta bersama-sama mempromosikan pembangunan Rumah Wartawan Tiongkok-Indonesia melalui kegiatan seperti pertukaran personel, seminar berita, dan pertemuan budaya,” ujar Teguh.

Ia menambahkan, hubungan baik JMSI dan ACJA telah terjalin sejak lama, tepatnya sejak berdirinya Belt and Road Journalist Network (BRJN) pada 2017 di Beijing, di mana JMSI ikut berpartisipasi aktif.
“Pendirian wadah ini sejalan dengan semangat JMSI bahwa wartawan profesional bekerja di perusahaan pers yang profesional,” sambungnya.

Sementara itu, Sekretaris Eksekutif ACJA Wu Xu menilai kerja sama media ini memiliki arti penting dalam mempererat hubungan kedua negara yang selama ini berjalan harmonis di berbagai bidang.
Menurutnya, “Rumah Wartawan Tiongkok-Indonesia” akan menjadi jembatan kerja sama media, termasuk penyelenggaraan pelatihan wartawan, liputan bersama, serta pertukaran antar sekolah jurnalistik di Indonesia dan Tiongkok.

“Kami akan mengorganisir kunjungan timbal balik wartawan, liputan bersama bertema Belt and Road Initiative, dan memperkuat kolaborasi antar lembaga media,” kata Wu Xu.

Turut hadir dalam acara tersebut jajaran pengurus JMSI, antara lain Ketua Harian Ari Rahman, Ketua Hubungan Antar Lembaga Wayan Sudane, Ketua Dewan Pakar Hendry Ch Bangun, Utusan Khusus Luar Negeri Yophiandi Kurniawan, dan Wakil Sekjen Sambri.

Dari pihak ACJA hadir Wakil Direktur Internasional Wang Lin, Sekretaris Asosiasi Wartawan Provinsi Shaanxi Fu Hangzhen, Direktur Eksekutif Asosiasi Wartawan Provinsi Chongqing Ni Ning, Direktur Pelaksana China Daily Wang Shanshan, serta Pemimpin Redaksi VOI Iqbal Irsyad beserta jajaran redaksi.

Kunjungan ke RRI

Sebelum penandatanganan MoU, delegasi JMSI dan ACJA mengunjungi Radio Republik Indonesia (RRI) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Direktur Utama LPP RRI, I Hendrasmo, menyebut kolaborasi media Indonesia–Tiongkok menjadi penting untuk menghadapi tantangan disinformasi dan hoaks.

“Masalah disinformasi tidak bisa diatasi oleh satu pihak saja. Kolaborasi lintas negara sangat diperlukan,” tegasnya.

Sementara Teguh Santosa menilai, kunjungan ke RRI menjadi simbol semangat perjuangan, terlebih bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

“RRI adalah alat perjuangan kemerdekaan yang tumbuh sebagai faktor penting dalam pembangunan kebangsaan Indonesia,” ujarnya.

Menurut Teguh, di tengah disrupsi digital, RRI tetap menjadi contoh media nasional yang mampu beradaptasi dan menjaga profesionalisme informasi. (*)

LAINNYA