JAKARTA | TD – Kekuatan perekonomian Indonesia patut diperhitungkan lebih jauh lagi, terutama di dunia perbankan syariah, dengan menduduki peringkat ketiga terbesar pemegang saham Islamic Development Bank atau IsDB.
Islamic Development Bank (IsDB) merupakan bank pembangunan multilateral dengan prinsip syariah dan beranggotakan negara-negara berkembang. IsDB berbasis Jedah, Arab Saudi. Negara anggotanya berjumlah 57. Antara lain Indonesia, Iran, Nigeria, Qatar, Mesir, Malaysia, dan Brunei.
Indonesia merupakan pemegang saham terbesar ketiga setelah Arab Saudi dan Libya. Sayangnya, belum ada informasi yang menyebutkan berapa besar saham yang dimiliki Indonesia di IsDB saat ini. Sebelumnya, Indonesia hanya berada di peringkat ke-12 pemegang saham terbesar dengan nilai saham sebesar US$1.511 juta atau 2,25% saja dari seluruh saham IsDB.
Dengan menjadi ketiga terbesar pemegang saham di IsDB, Pemerintah RI berharap dapat membantu negara-negara dengan mayoritas penduduk Islam lainnya yang lebih kecil untuk melaksanakan pembangunan. Dan dengan langkah tersebut ikut mengentaskan kemiskinan yang kerap terjadi dalam komunitas-komunitas muslim di negara-negara tersebut.
Bentuk pembiayaan yang digulirkan oleh IsDB berupa pengembangan pembiayaan campuran atau blended finance, yang mengkombinasikan penggunaan dana murah atau hibah dari berbagai negara dan filantropi, bersama dengan dana dan fasilitas reguler yang disediakan, sekaligus dana komersial dari swasta.
“Dengan posisi kepemilikan saham yang baru ini, Indonesia akan memastikan bahwa IsDB akan merealisasikan agenda reformasinya untuk dapat memberikan pelayanan kepada negara anggotanya secara lebih baik lagi. Indonesia juga akan memastikan efektivitas dan keterjangkauan instrumen pendanaan IsDB yang berbasis syariah dalam memberikan dampak dan manfaat yang optimal bagi negara anggota, termasuk dalam mendukung pengembangan Kerja Sama Selatan-Selatan,” kata Sri Mulyani dalam Sidang Tahunan IsDB di Jeddah, pada 14 Mei 2023.
Sebelumnya, kata Sri Mulyani, IsDB juga telah memberikan dukungan hingga 6,3 miliar dolar US pada Desember 2022 kepada Indonesia. (*)