TANGERANG | TD – Salah satu acara yang akan mengisi pameran buku Indonesia International Book Fair (IIBF) 2023 adalah diskusi “Membaca Raden Saleh, Bersama Peter Carey Membedah Novel Pangeran dari Timur” yang digelar oleh Bentang Pustaka dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
Acara tersebut akan diselenggarakan pada hari Kamis, tanggal 28 September 2023, bertempat di Main Stage IIBF di Hall 1, ICE BSD City, Tangerang.
Dalam diskusi tersebut, akan hadir beberapa tokoh penulis, pakar sejarah, dan juga para penggemar dan aktivis buku. Antara lain Kurnia Effendi, Iksaka Banu, Prof Dr Peter BR Carey, Elisa N Utari, dan Theresia M dari Sunday Morning Bookclub.
Novel Pangeran dari Timur, yang akan didiskusikan dalam acara ini, merupakan karya duet antara Kurnia Effendi dan Iksaka Banu yang pengerjaannya menelan waktu 20 tahun.
Duet kedua penulis fiksi ini memadukan dua plot dengan latar belakang waktu yang berbeda. Satu, plot kehidupan Raden Saleh, dan yang kedua adalah plot romantisme cinta segi tiga antara anak muda yang hidup di awal zaman pergerakan.
Dalam plot kedua tersebut, pengaruh Raden Saleh dan lukisannya tampak dalam perdebatan yang muncul dalam keseharian kaum muda. Raden Saleh, dalam novel tersebut juga disebut membuat kontroversi dengan mengatakan bahwa Belanda telah memperlakukan Diponegoro dengan buruk. Hal itu ia lakukan untuk membela bangsanya, meskipun dalam kehidupannya, Raden Saleh selalu mendapat fasilitas yang menyenangkan dari Belanda.
Hal yang sangat menarik dalam diskusi ini adalah kehadiran sejarawan Oxford Prof Dr Peter BR Carey dalam diskusi tersebut. Carey merupakan pakar sejarah asal Inggris yang mengkhususkan dirinya dalam mempelajari sejarah modern Indonesia.
Ia merupakan salah satu ahli yang mempelajari riwayat Pangeran Diponegoro dan membukukannya dalam Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1785–1855 yang diterbitkan oleh KPG dan Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro, 1785–1855 oleh Kompas.
Kehadiran Carey tentu saja akan memberikan sudut pandang yang istimewa terkait fakta mengenai Raden Saleh dan Pangeran Diponegoro yang dianggap sebagai para pahlawan yang berjasa bagi pergerakan kemerdekaan Indonesia. (*)