IASPRO Kukuhkan Pengurus Baru 2025–2030, Perkuat Sinergi Sertifikasi Nasional

waktu baca 3 minutes
Sabtu, 18 Okt 2025 09:19 0 Nazwa

JAKARTA | TD — Ikatan Asesor Profesional Indonesia (IASPRO) resmi mengukuhkan Dewan Pengurus Pusat (DPP) periode 2025–2030 dalam acara pelantikan yang digelar di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi IASPRO untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antar-lembaga dalam membangun ekosistem sertifikasi nasional yang lebih kredibel dan berdaya saing.

Acara pelantikan turut dirangkaikan dengan pengukuhan unsur kelembagaan IASPRO, yang mencakup Dewan Pengawas, Dewan Pengarah, Komite Etik, Komite Edukasi dan Pengembangan Kapasitas, serta Komite Audit Keuangan. Dalam kesempatan yang sama, IASPRO juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) strategis bersama Perkumpulan Master Asesor Indonesia (PMAI) dan Perkumpulan Pengelola Sertifikasi Profesi Indonesia (PSPI).

Pelantikan dihadiri oleh perwakilan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yakni Kepala Sekretariat BNSP, Amir Syarifudin, dan Komisioner BNSP, Amilin, serta pimpinan organisasi profesi dan pengurus IASPRO dari berbagai daerah di Indonesia.

Langkah Konkret Penguatan Profesi Asesor

Dalam sambutannya, Ketua Umum IASPRO, Ir. H. Wahyu Adiartono, MBA., Ph.D., menyampaikan bahwa pelantikan pengurus dan penandatanganan MoU ini merupakan langkah konkret organisasi dalam memperkuat posisi asesor sebagai garda depan pembangunan kompetensi nasional.

“IASPRO hadir bukan hanya sebagai wadah profesi, tetapi juga sebagai platform kolaborasi strategis bagi seluruh pemangku kepentingan sertifikasi profesi di Indonesia. Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah organisasi selaras dengan semangat adaptif terhadap perubahan, kolaboratif dalam sinergi, dan berdampak nyata bagi dunia kerja nasional,” ujar Wahyu.

Sinergi untuk SDM Kompeten dan Kredibel

Kepala Sekretariat BNSP, Amir Syarifudin, menegaskan pentingnya kolaborasi kelembagaan antara profesi asesor dan pengelola sertifikasi dalam memperkuat kebijakan nasional pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.

“Kami mengapresiasi langkah IASPRO yang secara proaktif membangun kemitraan strategis lintas lembaga. Kolaborasi seperti ini penting untuk memperkuat tata kelola dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem sertifikasi kompetensi di Indonesia,” jelas Amir.

Penandatanganan MoU antara IASPRO, PMAI, dan PSPI menjadi tonggak awal kerja sama dalam penguatan kapasitas asesor, penyelarasan standar kompetensi, serta peningkatan mutu pelaksanaan sertifikasi. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem sertifikasi yang lebih terpadu, kredibel, dan berdampak luas bagi peningkatan daya saing bangsa.

Dukungan Penuh Lintas Lembaga

Pelaksanaan kegiatan ini turut mendapat dukungan dari berbagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), antara lain LSP Perasuransian Indonesia, LSP Promigas, LSP Pariwisata Maestro, LSP Pasar Modal, serta dukungan DPD dan DPC IASPRO dari seluruh Indonesia. Kehadiran mereka menjadi bukti komitmen bersama dalam memperkuat sistem sertifikasi berbasis profesionalisme dan integritas.

Menutup acara, Ketua Umum IASPRO menegaskan kembali arah dan komitmen organisasi ke depan:

“Kami berkomitmen menjadikan IASPRO sebagai organisasi profesi yang terus tumbuh secara adaptif, kolaboratif, dan berdampak. Sinergi hari ini bukanlah akhir, melainkan awal dari langkah besar menuju Indonesia yang kompeten dan berdaya saing.” (*)

LAINNYA