Hari Kesehatan Mental Sedunia: Makna, Tujuan, dan Cara Menjaga Kesehatan Mental di Masa Mendatang

waktu baca 2 minutes
Jumat, 10 Okt 2025 17:14 0 Nazwa

KESEHATAN MENTAL | TD – Setiap tanggal 10 Oktober, dunia memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan jiwa. Peringatan ini bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi pengingat bahwa keseimbangan mental memiliki peran besar dalam menentukan kualitas hidup seseorang. Di tengah kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, menjaga kesehatan mental menjadi tantangan yang tidak kalah penting dibanding menjaga kesehatan fisik.

Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 1992 oleh World Federation for Mental Health (WFMH) dengan dukungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tujuannya adalah membangun kesadaran global, mengurangi stigma terhadap gangguan mental, serta mendorong setiap individu dan institusi untuk berperan aktif menciptakan lingkungan yang lebih peduli terhadap kesehatan jiwa.

Peringatan ini mengingatkan bahwa kesehatan mental merupakan hak dasar setiap manusia. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup tenang, berdaya, dan mendapat dukungan emosional tanpa rasa takut dihakimi. Dalam konteks sosial yang semakin kompleks, empati dan kepedulian menjadi nilai penting yang perlu dikembangkan, baik di lingkungan keluarga, tempat kerja, maupun masyarakat luas.

Agar kesejahteraan mental dapat terjaga di masa mendatang, terdapat beberapa langkah sederhana yang dapat diterapkan secara konsisten, antara lain:

  1. Mengenali dan menerima emosi dengan jujur
    Mengakui perasaan yang muncul—baik sedih, marah, maupun lelah—merupakan bagian penting dari proses pemulihan mental. Penerimaan membantu seseorang memahami dirinya tanpa penolakan atau penyangkalan.

  2. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu pribadi
    Memberi ruang untuk beristirahat dan menikmati aktivitas yang menenangkan dapat membantu menurunkan stres serta menjaga energi tetap stabil.

  3. Membangun kebiasaan hidup sehat
    Pola tidur yang cukup, asupan makanan bergizi, serta aktivitas fisik ringan berperan besar dalam menyeimbangkan kondisi mental dan fisik.

  4. Mengurangi paparan negatif dari media sosial
    Menyaring informasi dan membatasi waktu di depan layar membantu menjaga pikiran tetap jernih serta mencegah munculnya rasa cemas berlebihan.

  5. Menumbuhkan empati dan hubungan sosial yang positif
    Interaksi yang hangat dan saling mendukung dapat memperkuat ketahanan mental dan memberi rasa aman secara emosional.

  6. Tidak ragu mencari bantuan profesional
    Konsultasi dengan psikolog atau konselor dapat menjadi langkah penting untuk memahami kondisi diri dan mendapatkan panduan yang tepat dalam menghadapi tekanan mental.

Momentum Hari Kesehatan Mental Sedunia menjadi pengingat bahwa kesehatan jiwa tidak hanya milik mereka yang mengalami gangguan, tetapi milik semua orang. Membangun kesadaran dan kepedulian sejak dini adalah investasi jangka panjang bagi kehidupan yang lebih damai, seimbang, dan manusiawi. (Nazwa)

LAINNYA