Kota TangerangPendidikan

Hari Kebangkitan Nasional, Pemkot Tangerang Resmikan Program Sekolah Inklusi

222
Hari Kebangkitan Nasional, Harkitnas, Pemkot Tangerang, Program Sekolah Inklusi, Sekolah Inklusi, Sekolah Inklusi Kota Tangerang, Sekolah: Hari Kebangkitan Nasional, Pemkot Tangerang Resmikan Program Sekolah Inklusi
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah saat meresmikan program sekolah inklusi, Kamis (20/5/2021). (Foto: Eko Setiawan/TangerangDaily)
Bagikan:

KOTA TANGERANG I TD — Bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Pemerintah Kota Tangerang meresmikan berjalannya program sekolah inklusi mulai dari jenjang Taman Kanak – Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sekolah inklusi merupakan salah satu bentuk pemerataan dan pendidikan tanpa diskriminasi dimana anak berkebutuhan khusus dan anak-anak pada umumnya dapat memperoleh pendidikan yang sama.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menjabarkan melalui program sekolah inklusi, seluruh anak usia belajar di Kota Tangerang baik yang normal maupun Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bisa mendapatkan hak memperoleh pendidikan berkualitas yang sama.

“Kita bersama resmikan sekolah inklusi, bersamaan dengan Hari Kebangkitan Nasional,” ungkapnya saat acara yang berlangsung di SDN 3 Cipondoh, Kamis (20/5/2021).

“Jadi nantinya ABK belajar bersama dengan anak-anak lain dalam satu ruang kelas yang sama. Tapi ada beberapa pelajaran yang diberikan pendampingan dari guru untuk yang ABK,” imbuhnya.

Arief menerangkan, Pemerintah Kota Tangerang telah mempersiapkan sebanyak 79 sekolah inklusi yang tersebar di 13 Kecamatan se-Kota Tangerang mulai dari jenjang TK hingga SMP.

“TK ada 13, SD ada 53 dan SMP sebanyak 13 sekolah inklusi,” terangmya.

Selain itu, Pemkot juga mendorong agar program sekolah inklusi dapat diterapkan di seluruh sekolah yang ada di Kota Tangerang agar para ABK bisa terus menggali potensi diri.

“Di Hari Kebangkitan Nasional mari jadikan momentum untuk para guru meningkatkan kualitas pengajaran dan mengembangkan metode pembelajaran di tengah pandemi Covid-19,” pungkas Arief. (Eko Setiawan/Rom)

Bagikan:
Exit mobile version