Harga Emas Melonjak, Hari Ini Berpotensi Mencapai $2.929

waktu baca 3 minutes
Selasa, 11 Mar 2025 11:00 0 Redaksi

EKBIS | TD — Harga emas (XAU/USD) terus menunjukkan tren positif dan mendekati puncak kisaran mingguan. Dominasi sentimen bearish terhadap Dolar AS (USD) semakin kuat, didorong oleh spekulasi yang berkembang bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melakukan pemangkasan suku bunga beberapa kali sepanjang tahun 2025. Kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS juga menekan nilai USD, yang kini berada di level terendah dalam beberapa bulan terakhir. Semua faktor ini berkontribusi pada kenaikan harga emas sebagai aset yang dianggap aman.

Menurut analisis teknikal dari Andy Nugraha, analis dari Dupoin Indonesia, kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan bahwa tren bullish pada XAU/USD masih sangat kuat. Proyeksi untuk hari ini menunjukkan potensi kenaikan harga emas hingga mencapai $2.929. Namun, jika terjadi pembalikan arah, penurunan dapat mencapai level $2.893 sebagai target terdekat.

Pada sesi perdagangan Asia di awal hari Senin, 10 Maret 2025, harga emas telah menarik perhatian para investor dan bertahan di sekitar level $2.915. Ketidakpastian global dan kebijakan perdagangan yang agresif dari Presiden AS, Donald Trump, menjadi pendorong utama permintaan emas. Trump baru-baru ini mengeluarkan perintah eksekutif yang mengecualikan beberapa barang dari Kanada dan Meksiko di bawah Perjanjian USMCA, hanya dua hari setelah menerapkan tarif baru. Namun, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menegaskan bahwa tarif 25% pada impor baja dan aluminium yang dijadwalkan mulai berlaku Rabu mendatang kemungkinan besar tidak akan ditunda.

Ketidakpastian terkait kebijakan tarif ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas dalam waktu dekat. Selain itu, pelemahan di sektor tenaga kerja AS juga mendukung pergerakan bullish harga emas. Data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Februari hanya mencatatkan peningkatan sebesar 151.000, lebih rendah dari ekspektasi pasar yang mencapai 160.000. Angka NFP bulan Januari juga direvisi turun menjadi 125.000 dari sebelumnya 143.000. Tingkat pengangguran pun meningkat menjadi 4,1% dari 4,0% sebelumnya.

Kondisi pasar tenaga kerja yang melemah semakin memperkuat keyakinan bahwa The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya untuk mencegah perlambatan ekonomi yang lebih dalam. Hal ini memberikan tekanan tambahan terhadap USD dan mendukung harga emas, mengingat logam mulia ini diperdagangkan dalam Dolar AS.

Kebijakan perdagangan yang tidak menentu dari Trump juga semakin membebani sentimen investor. Perubahan arah kebijakan tarif terhadap Meksiko dan Kanada menambah ketidakpastian di pasar global. Kebijakan yang berubah-ubah ini semakin menekan Dolar AS dan memberikan keuntungan bagi harga emas.

Dengan kombinasi faktor fundamental dan teknikal yang ada, prospek jangka pendek untuk harga emas masih cenderung bullish. Peluang untuk mencapai level yang lebih tinggi terbuka lebar jika tekanan terhadap USD berlanjut dan ketidakpastian global semakin meningkat. Namun, volatilitas tetap menjadi perhatian bagi para investor, karena perubahan sentimen pasar yang tiba-tiba dapat memicu koreksi harga yang signifikan. (*)

""
""
""
LAINNYA