Game Roblox Disorot Pemerintah: Dampak Negatif, Pandangan Psikolog, dan Langkah Pengawasan

waktu baca 4 minutes
Kamis, 7 Agu 2025 13:32 0 Nazwa

TEKNOLOGI | TD – Game online kini telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan anak-anak. Salah satu game yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, adalah Roblox. Namun, baru-baru ini, Roblox menarik perhatian serius dari pemerintah. Melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pemerintah menyampaikan kekhawatirannya mengenai dampak game ini terhadap perkembangan anak usia dini, khususnya bagi siswa Sekolah Dasar (SD).

Pemerintah tidak hanya menyoroti aspek negatif dari game ini, tetapi juga mengajak masyarakat untuk memahami bagaimana pengaruh digital dapat dikelola dengan lebih bijak dan aman. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai pandangan pemerintah, analisis dari para ahli, serta upaya perlindungan anak di dunia digital.

Alasan Pemerintah Menyoroti Roblox

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa Roblox tidak cocok untuk dimainkan oleh anak-anak usia SD. Pernyataan ini didasarkan pada beberapa faktor:

1. Konten Kekerasan yang Mudah Ditiru
Anak-anak sering kali belum memiliki kemampuan untuk membedakan antara dunia nyata dan dunia fiksi dalam permainan. Adegan seperti membanting atau menyerang karakter lain dalam Roblox dikhawatirkan dapat ditiru dalam interaksi sosial mereka di dunia nyata.

2. Bahasa dan Perilaku Kasar
Beberapa jenis permainan dalam Roblox mengandung ekspresi kasar, baik dalam bentuk teks maupun suara. Hal ini berpotensi mempengaruhi pola bicara dan perilaku anak-anak yang sedang berada dalam fase pembentukan karakter.

3. Kecanduan dan Dampak Fisik
Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan anak menjadi pasif, mengurangi aktivitas fisik, serta menurunkan kemampuan sosial dan konsentrasi.

Pandangan Psikolog: Ada Dua Sisi dalam Game Roblox

Meskipun menuai kritik, sejumlah psikolog berpendapat bahwa game seperti Roblox tidak sepenuhnya berdampak negatif. Psikolog klinis Maharani Octy Ningsih mengungkapkan bahwa Roblox juga memiliki sisi positif, terutama jika dimainkan di bawah pengawasan yang ketat dan dengan durasi waktu yang wajar.

Sisi positif yang dapat diperoleh dari Roblox:

  • Mengembangkan Kreativitas: Melalui fitur Roblox Studio, anak-anak dapat merancang game mereka sendiri, yang melatih daya imajinasi dan kreativitas.
  • Meningkatkan Kemampuan Kognitif: Game ini menuntut kemampuan problem solving, kerja sama, dan fokus terhadap misi tertentu.
  • Melatih Literasi Digital Sejak Dini: Anak menjadi lebih familiar dengan teknologi dan dunia digital secara umum.

Namun, sisi positif tersebut hanya dapat dimaksimalkan jika anak bermain dengan pendampingan orang tua dan menggunakan akun yang telah disesuaikan dengan kategori usia.

Tindakan Pemerintah dan Program Pengawasan Anak Digital

Sebagai respons terhadap kekhawatiran ini, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital juga mengambil langkah-langkah. Selain mendukung pembatasan akses terhadap game yang tidak ramah anak, pemerintah meluncurkan Program TUNAS, yaitu inisiatif edukasi digital yang melibatkan sejumlah kementerian terkait.

Langkah-langkah yang sedang dipertimbangkan antara lain:

  • Evaluasi batas usia minimum dalam bermain game online.
  • Peningkatan literasi digital bagi anak dan orang tua melalui sekolah dan media sosial.
  • Penguatan sistem pengawasan konten dalam platform game populer.
  • Penyediaan alternatif hiburan edukatif yang dapat menggantikan game dengan risiko tinggi.

Langkah Bijak agar Anak Tetap Aman Bermain Game

Melarang anak bermain game secara total mungkin bukan solusi yang efektif. Sebaliknya, pengawasan yang bijak dan edukatif dapat menjadi langkah yang lebih tepat. Berikut beberapa saran yang dapat diterapkan oleh orang tua atau pendidik:

  1. Gunakan Fitur Parental Control:
    Roblox menyediakan fitur untuk membatasi jenis game, mengontrol obrolan, serta memantau aktivitas anak dalam platform.

  2. Batasi Waktu Bermain:
    Tetapkan jadwal yang seimbang antara waktu bermain, belajar, dan aktivitas fisik.

  3. Kenali Jenis Permainan yang Dimainkan:
    Orang tua disarankan untuk mengetahui dan memverifikasi apakah game yang dimainkan sesuai dengan usia dan nilai-nilai yang ingin ditanamkan.

  4. Buka Ruang Diskusi:
    Ajak anak untuk berbicara tentang pengalaman bermain mereka, serta beri pemahaman tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam dunia nyata maupun digital.

  5. Gunakan Akun Anak (Under 13):
    Roblox memungkinkan pembuatan akun anak di bawah 13 tahun, yang memiliki pengaturan keamanan dan penyaringan konten lebih ketat.

Kesimpulan

Game Roblox memang menawarkan berbagai fitur menarik dan edukatif, namun juga memiliki potensi risiko yang signifikan jika dimainkan tanpa pengawasan. Pernyataan pemerintah dan pandangan para ahli psikologi menunjukkan bahwa pengaruh game terhadap anak tidak dapat dianggap remeh.

Melalui pendekatan kolaboratif antara orang tua, pendidik, dan pemerintah, anak-anak tetap dapat menikmati kemajuan teknologi secara aman, sehat, dan seimbang. Pengawasan aktif, komunikasi terbuka, serta edukasi digital adalah kunci utama untuk menciptakan lingkungan bermain yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak. (*)

LAINNYA