Eating Disorder: Memahami Gangguan Pola Makan dari Perspektif Psikologis

waktu baca 3 minutes
Minggu, 22 Jun 2025 10:37 0 Nazwa

KESEHATAN MENTAL | TD – Gangguan makan atau eating disorder adalah kondisi serius yang memengaruhi pola makan seseorang, baik dari segi frekuensi, jumlah, maupun cara pandang terhadap makanan dan tubuh. Dalam konteks psikologi, eating disorder dikategorikan sebagai gangguan mental yang kompleks dan dapat berdampak langsung pada kesehatan fisik dan psikologis penderitanya. Meskipun sering kali dikaitkan dengan obsesi terhadap berat badan atau citra tubuh, eating disorder mencakup lebih dari sekadar masalah estetika.

Kondisi ini tidak hanya memengaruhi individu secara pribadi, tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial, emosional, dan profesional. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu eating disorder, jenis-jenisnya, serta dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan.

Definisi Eating Disorder

Eating disorder adalah gangguan psikologis yang ditandai oleh perilaku makan yang tidak normal atau terganggu, seperti makan berlebihan, sangat membatasi asupan makanan, atau melakukan tindakan kompensasi yang merugikan tubuh setelah makan. Gangguan ini sering kali disertai dengan perasaan bersalah, rasa malu, kecemasan, atau penolakan terhadap citra tubuh sendiri.

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita, dari berbagai rentang usia, meskipun lebih umum ditemukan pada remaja dan dewasa muda. Penyebab eating disorder bersifat multifaktor, termasuk tekanan sosial, pengalaman traumatis, gangguan citra tubuh, serta faktor biologis dan genetik.

Jenis-Jenis Eating Disorder yang Umum

Dalam praktik klinis, terdapat beberapa jenis eating disorder yang paling sering dijumpai, antara lain:

  1. Anorexia Nervosa
    Gangguan ini ditandai dengan pembatasan makan yang ekstrem dan ketakutan yang intens terhadap kenaikan berat badan, meskipun tubuh sudah sangat kurus. Penderita anoreksia sering kali memiliki pandangan yang menyimpang terhadap bentuk tubuhnya.

  2. Bulimia Nervosa
    Ditandai dengan siklus makan dalam jumlah besar (binge eating) yang kemudian diikuti dengan tindakan kompensasi, seperti memuntahkan makanan secara sengaja, penggunaan pencahar, atau puasa ketat untuk menghilangkan kalori yang telah dikonsumsi.

  3. Binge Eating Disorder (BED)
    Merupakan gangguan makan di mana seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, disertai rasa kehilangan kontrol. Berbeda dengan bulimia, penderita BED tidak melakukan tindakan kompensasi setelah makan.

  4. Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder (ARFID)
    Gangguan ini terjadi ketika seseorang menghindari makanan tertentu karena alasan seperti tekstur, warna, bau, atau trauma, tanpa kaitan dengan citra tubuh. Akibatnya, penderita mengalami kekurangan gizi atau gangguan pertumbuhan.

Dampak Eating Disorder terhadap Kesehatan

Eating disorder dapat menimbulkan dampak jangka pendek maupun jangka panjang terhadap tubuh dan pikiran. Beberapa dampaknya meliputi:

  • Gangguan fungsi organ tubuh akibat kekurangan gizi
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Penurunan imunitas tubuh
  • Masalah jantung dan pencernaan
  • Gangguan kecemasan dan depresi
  • Isolasi sosial dan penurunan kualitas hidup

Karena dampaknya dapat sangat serius, penting bagi individu yang menunjukkan gejala gangguan makan untuk mendapatkan evaluasi dan bantuan profesional sesegera mungkin.

Penanganan dan Dukungan

Penanganan eating disorder umumnya melibatkan pendekatan multidisipliner, yaitu kombinasi antara terapi psikologis, konseling nutrisi, serta perawatan medis jika diperlukan. Terapi kognitif perilaku (Cognitive Behavioral Therapy/CBT) merupakan salah satu pendekatan yang paling efektif dalam membantu penderita memahami dan mengubah pola pikir negatif terhadap makanan dan tubuh.

Selain itu, dukungan dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar juga memainkan peran penting dalam proses pemulihan. Edukasi publik dan peningkatan kesadaran terhadap gangguan makan dapat membantu mengurangi stigma serta mendorong lebih banyak individu untuk mencari pertolongan.

Kesimpulan

Eating disorder bukanlah sekadar persoalan makan atau berat badan. Ini adalah gangguan psikologis yang memerlukan pemahaman, empati, serta penanganan yang tepat. Dengan meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap gangguan ini, diharapkan lebih banyak individu yang dapat menerima bantuan lebih awal dan menjalani proses pemulihan secara berkelanjutan. (*)

LAINNYA