Dibalik Sosok Brigadir NP Polisi Pembanting Mahasiswa, Banyak Raih Penghargaan

waktu baca 2 minutes
Minggu, 24 Okt 2021 10:14 0 Redaksi TD

BANTEN | TD — Brigadir NP, anggota Polres Kota Tangerang yang membanting mahasiswa ternyata memiliki kinerja baik yang dan banyak meraih penghargaan dalam tugasnya sebagai polisi.

Kepala Bidang Polda Banten Ajun Komisaris Besar Shinto Silitonga mengatakan, Brigadir NP telah menjadi anggota Polri aktif selama 12 tahun dan telah menunjukkan loyalitasnya sebagai abdi negara.

“Brigadir NP selama 12 tahun berdinas tidak pernah dihukum, baik disiplin, kode etik profesi Polri juga sanksi pidana,” kata Shinto Silitonga, Sabtu 23 Oktober 2021

Brigadir NP juga aktif dalam pengungkapan kasus-kasus yang menjadi atensi publik seperti street crime, kasus pembunuhan bahkan pengungkapan kasus narkoba.

Baca juga: Polisi Pembanting Mahasiswa, Brigadir NP Ditahan 21 Hari dan Dimutasi

Menurut  Shinto ada 5 penghargaan yang didapat Brigadir NP yaitu penghargaan yang diberikan oleh Kapolda Banten karena berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan di area truck PT indorama ventures Indonesia di desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Penghargaan berikutnya diberikan kepada Brigadir NP atas dedikasi dan kinerjanya ungkap kasus tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis sabu sebanyak 1,051 kg dan ekstasi sebanyak 88,9 gram.

Mengungkap kasus pembobolan ATM BRI serta atas dedikasi dan kinerjanya berhasil mengungkap tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang terjadi di SPBU rest area kilometer 43 A Kecamatan Balaraja toko emas permata Tangerang dan pembuatan senjata api ilegal.

Baca juga: Smackdown Brigadir NP: IPW Apresiasi Langkah Cepat & Tegas Kapolda Banten

Sedangkan penghargaan yang diberikan oleh Kapolres Kota Tangerang yaitu karena Brigadir NP telah berhasil mengungkap perkara pencurian dengan kekerasan dan berhasil mengungkap perkara pencurian dengan pemberatan terhadap senjata api milik anggota polri sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 KUHP.

Untuk kasus pembantingan mahasiswa saat berdemo di hari jadi Kabupaten Tangerang. Menurut Shinto, Brigadir NP langsung mengakui perbuatannya dan langsung meminta maaf kepada korban dan orang tuanya secara langsung di depan publik atas kekhilafan dirinya saat bertugas. “NP juga telah menyesali perbuatannya dan kooperatif dalam pemeriksaan,” kata Shinto.

Selain itu, lanjut Shinto Silitonga, bintara Polisi itu juga memiliki istri dan anak yang harus ia nafkahi. Brigadir NP juga disebut-sebut masih berusia muda, sehingga kariernya di Kepolisian masih panjang.

“Brigadir NP memiliki istri dengan tiga orang anak dan menjadi tulang punggung keluarga. Brigadir NP masih relatif muda.” (Faraaz/Rom)

LAINNYA