TRAVEL | TD — Selesainya masa ujian akhir memberikan kami, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang, kesempatan langka untuk mengikuti studi banding ke Yogyakarta. Salah satu destinasi yang menjadi sorotan utama adalah Candi Prambanan, sebuah candi yang dikenal dengan keindahan dan warisan budaya yang kaya. Kegiatan yang berlangsung pada awal tahun 2024 ini tidak hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga mempererat tali persahabatan di antara kami.
Perjalanan yang memakan waktu sekitar dua jam terasa singkat karena kebersamaan yang kami nikmati. Setibanya di Candi Prambanan, kami disambut oleh langit jingga yang memukau, membuat candi tersebut terlihat semakin megah. Tanpa membuang waktu, kami langsung menuju kompleks candi yang menjulang tinggi. Kami berkumpul untuk sesi pembukaan dan pembagian kelompok sebelum memulai eksplorasi.
Kegiatan pertama adalah menjelajahi Candi Prambanan. Kami terpesona oleh keindahan arsitektur dan relief yang menghiasi dinding candi. Beberapa teman tampak antusias mencatat informasi penting, sementara yang lain sibuk memotret setiap sudut yang menarik. Candi Prambanan, yang terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, bukan sekadar situs bersejarah, melainkan juga sebuah perjalanan menuju keajaiban masa lalu.
Candi ini dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya dan didedikasikan untuk Trimurti, yaitu tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma Sang Pencipta, Wisnu Sang Pemelihara, dan Siwa Sang Pemusnah. Menurut para ahli, pembangunan Candi Prambanan adalah simbol kemenangan agama Hindu atas Buddha di Pulau Jawa pada masa itu. Kompleks ini awalnya terdiri dari 240 candi, namun sebagian besar telah runtuh seiring berjalannya waktu akibat bencana alam dan kurangnya perawatan.
Relief pada dinding candi menceritakan kisah epik Ramayana, yang menggambarkan nilai-nilai moral dan keagamaan Hindu. Candi ini menjadi salah satu contoh arsitektur Hindu terbaik di Asia Tenggara dan diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1991. Menurut data dari UNESCO, Candi Prambanan menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya, menjadikannya salah satu daya tarik wisata utama di Indonesia.
Langkah pertama memasuki kompleks Candi Prambanan sudah memberikan kesan yang luar biasa. Langit sore yang berwarna jingga membuat bayangan candi-candi yang menjulang tinggi menjadi perpaduan sempurna untuk memulai eksplorasi. Seorang pemandu wisata yang ramah menyambut kami dengan cerita singkat tentang asal-usul candi ini. “Lihatlah Candi Siwa di tengah itu. Tingginya mencapai 47 meter,” jelas sang pemandu sambil menunjuk candi utama yang megah. Kata-katanya membuat rasa penasaran kami semakin membuncah.
Setelah puas menjelajahi bagian dalam candi, kami melangkah ke taman sekitarnya. Suasana sore di Candi Prambanan adalah pemandangan yang tak boleh dilewatkan. Matahari terbenam perlahan, memancarkan cahaya keemasan yang memantul di dinding candi. Momen ini sangat cocok untuk berfoto atau sekadar duduk menikmati keheningan. Tak jauh dari kompleks candi, pertunjukan Sendratari Ramayana menjadi penutup yang sempurna. Kisah klasik ini dihidupkan melalui tarian dan musik gamelan yang memukau, memberikan dimensi baru pada pengalaman perjalanan kami.
Sebelum pulang, saya dan teman-teman mengadakan foto bersama di Candi Prambanan. Foto ini akan menjadi saksi betapa serunya pertemanan kami dan kenangan yang akan terus mengingatkan kami ketika kami tidak bersama lagi atau sudah lulus kuliah. Perjalanan kembali ke penginapan terasa hening karena sebagian besar dari kami kelelahan. Namun, di balik rasa lelah itu, ada kepuasan dan kenangan indah yang akan terus melekat.
Studi tour ke Candi Prambanan bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan sebuah petualangan yang mempererat persahabatan dan memperkaya wawasan. Hari itu ditutup dengan senyum lebar dan doa agar pengalaman ini menjadi awal dari petualangan-petualangan lainnya. Candi Prambanan akan selalu menjadi salah satu tempat istimewa dalam cerita hidup kami. Melalui pengalaman ini, kami semakin menyadari betapa pentingnya menjaga warisan budaya dan sejarah. Setiap sudut Candi Prambanan menyimpan cerita yang tak ternilai, dan kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari perjalanan ini.
Setelah kembali dari Candi Prambanan, kami mengadakan sesi refleksi untuk mendiskusikan pengalaman yang baru saja kami alami. Beberapa poin penting yang kami bahas meliputi:
Pentingnya Pelestarian Budaya: Kami menyadari bahwa sebagai generasi muda, kami memiliki tanggung jawab untuk melestarikan dan menghargai warisan budaya yang ada. Candi Prambanan bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga simbol identitas dan sejarah bangsa. Kami berkomitmen untuk lebih aktif dalam kegiatan yang mendukung pelestarian budaya, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat.
Keterhubungan dengan Sejarah: Melalui kunjungan ini, kami belajar tentang keterkaitan antara sejarah dan budaya. Setiap candi, relief, dan arsitektur memiliki cerita yang mencerminkan nilai-nilai masyarakat pada masa itu. Kami merasa lebih terhubung dengan sejarah bangsa dan bertekad untuk menggali lebih dalam tentang warisan budaya Indonesia.
Persahabatan yang Diperkuat: Kegiatan ini juga mempererat hubungan antar teman. Kami berbagi pengalaman, tawa, dan momen berharga yang akan selalu kami ingat. Kebersamaan ini menciptakan ikatan yang lebih kuat di antara kami, dan kami berjanji untuk terus menjaga hubungan ini meskipun setelah kami lulus nanti.
Inspirasi untuk Masa Depan: Pengalaman di Candi Prambanan memberikan inspirasi bagi kami untuk menjelajahi lebih banyak situs bersejarah dan budaya di Indonesia. Kami menyadari bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan kami ingin menjadi bagian dari upaya untuk mengenalkan dan melestarikannya.
Perjalanan ke Candi Prambanan adalah pengalaman yang tak terlupakan. Kami tidak hanya belajar tentang sejarah dan budaya, tetapi juga tentang arti persahabatan dan tanggung jawab sebagai generasi penerus. Candi Prambanan akan selalu menjadi simbol dari perjalanan kami, mengingatkan kami akan pentingnya menjaga warisan budaya dan sejarah untuk generasi mendatang.
Dengan semangat yang baru, kami kembali ke Tangerang, membawa pulang kenangan indah dan pelajaran berharga yang akan terus menginspirasi kami dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kami berharap dapat melakukan perjalanan serupa di masa depan, menjelajahi lebih banyak situs bersejarah dan budaya yang ada di Indonesia.
Kami bertekad untuk tidak hanya menjadi mahasiswa yang berprestasi, tetapi juga menjadi duta budaya yang mampu menginspirasi orang lain untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Candi Prambanan, dengan segala keindahan dan maknanya, akan selalu menjadi bagian dari cerita hidup kami, dan kami berharap dapat kembali suatu saat nanti untuk menyaksikan keajaiban ini lagi.
Penulis: Muhammad Ilham Akbar, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Tangerang. (*)