Dari Mainan ke Pemahaman: Metode Interaktif Mengenal Uang untuk Anak Usia Dini

waktu baca 4 minutes
Minggu, 24 Agu 2025 16:43 0 Nazwa

OPINI | TD — Keterampilan literasi keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu, termasuk anak-anak, di era yang terus berkembang ini. Literasi keuangan tidak hanya mencakup kemampuan menghitung atau memahami nilai uang, tetapi juga melibatkan perencanaan, pengelolaan, dan pengambilan keputusan finansial yang bijaksana. Sayangnya, tingkat literasi keuangan di kalangan anak-anak di Indonesia masih tergolong rendah. Banyak anak yang belum sepenuhnya memahami fungsi uang, bahkan kesulitan dalam membedakan antara uang koin dan uang kertas serta nilai-nilainya. Padahal, pemahaman dasar tentang uang sangat penting sebagai fondasi untuk membentuk kebiasaan keuangan yang sehat sejak usia dini.

Pengenalan konsep uang kepada anak seharusnya tidak hanya dilakukan melalui pendekatan satu arah atau sekadar teori. Anak-anak cenderung belajar lebih cepat melalui pengalaman langsung, permainan, dan metode visual yang menyenangkan. Oleh karena itu, pendekatan edukatif yang menggabungkan unsur petualangan, kreativitas, dan interaksi sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang uang. Kegiatan pembelajaran yang dikemas dengan cara menarik tidak hanya membantu anak mengenal uang secara fisik, tetapi juga menumbuhkan pemahaman tentang bagaimana uang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sayangnya, pendidikan literasi keuangan untuk anak-anak belum banyak mendapatkan perhatian yang memadai. Oleh karena itu, pendekatan berbasis komunitas menjadi alternatif yang menjanjikan. Pendekatan ini tidak hanya memberikan pembelajaran kontekstual, tetapi juga memperkuat hubungan sosial dan nilai-nilai kolaboratif di antara masyarakat.

Dalam upaya menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Universitas Pamulang telah menginisiasi program pembelajaran literasi keuangan untuk anak-anak di Taman Baca PEKA. Program yang bertajuk “Berburu Uang: Petualangan Mengenal Koin dan Kertas” hadir sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan anak usia dini. Program ini dirancang sebagai kegiatan edukatif berbasis permainan dan petualangan, di mana anak-anak akan diajak untuk mengenal berbagai jenis uang, memahami nilai dan penggunaannya, serta belajar cara mengelola uang dengan bijak. Melalui simulasi aktivitas sehari-hari seperti “berbelanja”, “menabung”, atau “menukar uang”, anak-anak akan dilatih untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta memahami pentingnya perencanaan keuangan dalam konteks yang sederhana.

Selain mengenalkan uang, program ini juga bertujuan untuk menumbuhkan karakter positif pada anak, seperti kejujuran, tanggung jawab, kemandirian, dan kerja sama. Kegiatan kelompok akan mendorong interaksi sosial dan memperkuat kemampuan anak dalam berkomunikasi serta memecahkan masalah. Dengan pendekatan yang menyenangkan, anak-anak tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga mengalami proses pembelajaran yang aktif dan bermakna.

Metode ini terbukti lebih efektif karena anak belajar dari pengalaman langsung, bukan sekadar teori. Mereka memahami bahwa uang tidak muncul begitu saja, melainkan diperoleh melalui usaha dan harus digunakan dengan bijak. Program ini tidak hanya relevan secara pendidikan, tetapi juga berdampak jangka panjang dalam membentuk kebiasaan dan pola pikir yang lebih bijak dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

Peran Komunitas sebagai Katalisator Pembelajaran

Keterlibatan komunitas, dalam hal ini Taman Baca PEKA, memberikan nuansa tersendiri dalam proses belajar. Sebagai ruang publik yang inklusif dan akrab bagi anak-anak, taman baca menjadi tempat yang ideal untuk menghadirkan pendidikan nonformal yang menyenangkan. Anak-anak belajar dalam suasana yang akrab, santai, namun tetap bermakna. Komunitas menyediakan dukungan moral, ruang praktik, serta menjadi jembatan antara teori dan kehidupan nyata.

Kolaborasi semacam ini membuktikan bahwa literasi keuangan dapat ditanamkan sejak dini tanpa harus menunggu kurikulum formal. Justru, melalui pendekatan komunitas yang berbasis kegiatan nyata, anak-anak dapat membangun keterampilan finansial dengan cara yang lebih kontekstual dan berkelanjutan.

Literasi yang Membentuk Karakter

Selain memahami konsep dasar tentang uang, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai penting seperti kejujuran, tanggung jawab, pengendalian diri, serta kemampuan untuk menunda keinginan. Semua itu adalah bagian dari karakter yang akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak juga belajar bahwa uang tidak hanya untuk dibelanjakan, tetapi bisa ditabung, disumbangkan, atau digunakan secara produktif.

Menuju Generasi Melek Finansial

Saatnya kita memandang literasi keuangan sebagai bagian penting dari pendidikan karakter anak. Kegiatan-kegiatan seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Pamulang di Taman Baca PEKA membuktikan bahwa upaya kecil dengan pendekatan kolaboratif dapat membawa dampak besar. Mendidik anak untuk cerdas dalam mengelola uang bukan hanya tugas orang tua atau sekolah, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Dengan sinergi yang kuat antara anak, mahasiswa, dan komunitas, kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya melek finansial, tetapi juga peduli sosial, kreatif, dan siap menghadapi masa depan dengan percaya diri.

Penulis: Sarah Sayidina A.P, Tarisa Ainun Y, Nabila Alifia Z, Andrew Gusti G, Mahasiswa Universitas Pamulang, aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan literasi anak berbasis komunitas. (*)

LAINNYA