OPINI | TD — Dakwah, lebih dari sekadar seruan keagamaan, merupakan pilar esensial dalam pembangunan masyarakat Islam yang berkualitas. Bukan hanya sebagai ajakan untuk memeluk Islam, melainkan sebagai proses transformatif yang membentuk karakter individu dan masyarakat, mengarahkan menuju kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.
Peran dakwah begitu fundamental, menyentuh berbagai aspek kehidupan, dari pembangunan moral hingga pengentasan kemiskinan. Argumentasi ini akan mengkaji secara mendalam bagaimana dakwah berperan sebagai katalis pembangunan masyarakat Islam yang beradab, maju, dan sejahtera.
Pertama, dakwah berperan sebagai perekat umat dan pemersatu bangsa. Ajaran Islam yang menekankan persaudaraan (ukhuwah Islamiyah) menjadi landasan utama dalam membangun kesatuan dan persatuan. Melalui dakwah, nilai-nilai seperti toleransi, saling menghargai, dan kerja sama dipromosikan secara efektif.
Hal ini bukan hanya membina kerukunan internal umat Islam, tetapi juga memperkuat hubungan harmonis dengan pemeluk agama lain, menciptakan tatanan masyarakat yang damai dan inklusif.
Dakwah yang bijak mampu merajut perbedaan menjadi kekuatan, menciptakan sinergi positif untuk pembangunan nasional. Keberhasilan dakwah dalam mempersatukan umat tercermin dalam berbagai komunitas muslim yang mampu mengatasi perbedaan pendapat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Kedua, dakwah menjadi motor penggerak pemberdayaan masyarakat. Islam mengajarkan pentingnya kemandirian dan usaha untuk mencapai kesejahteraan.
Dakwah yang efektif tidak hanya menyampaikan ajaran agama, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas hidup umat melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pengembangan ekonomi. Program-program dakwah yang terintegrasi dengan pendidikan vokasi, misalnya, dapat menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan berkontribusi pada perekonomian.
Dakwah juga menginspirasi munculnya wirausahawan muslim yang sukses, membangun bisnis yang berlandaskan nilai-nilai etika dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, dakwah menjadi katalis pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Ketiga, dakwah berperan krusial dalam pengembangan moral dan etika. Ajaran Islam yang komprehensif mencakup pedoman moral dan etika yang tinggi.
Dakwah yang efektif mampu menanamkan nilai-nilai tersebut dalam diri individu dan masyarakat, membentuk karakter yang jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas.
Hal ini penting dalam membangun tatanan sosial yang adil dan bersih dari korupsi, kriminalitas, dan perilaku menyimpang lainnya.
Dakwah yang menekankan pentingnya akhlak mulia menjadi benteng pertahanan terhadap pengaruh negatif globalisasi dan modernisasi yang dapat merusak moral bangsa. Sehingga, dakwah menjadi salah satu kunci pembangunan karakter bangsa yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
Keempat, dakwah memperkuat identitas dan kebanggaan beragama. Di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang cepat, dakwah berperan penting dalam melestarikan identitas Islam dan memperkuat keimanan umat.
Dakwah yang tepat mampu membentengi umat dari pengaruh negatif budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Namun, penting untuk diingat bahwa penguatan identitas ini bukan berarti menutup diri dari dunia luar, melainkan untuk mengembangkan Islam yang moderat, toleran, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Dakwah yang bijak mampu menyelaraskan antara nilai-nilai keislaman dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kelima, dakwah mendorong pengurangan ketimpangan dan perwujudan keadilan sosial. Islam sangat menekankan pentingnya keadilan dan kepedulian terhadap sesama.
Dakwah yang efektif mendorong umat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, membantu mereka yang membutuhkan, memperjuangkan hak-hak minoritas, dan mewujudkan keadilan sosial.
Berbagai program sosial keagamaan, seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf, menjadi manifestasi nyata dari komitmen dakwah dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Dengan demikian, dakwah berperan sebagai penggerak perubahan sosial yang positif dan berkelanjutan.
Keenam, dakwah berperan penting dalam penyuluhan dan peningkatan pemahaman ajaran Islam. Dakwah yang efektif tidak hanya menyampaikan ajaran agama secara umum, tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam dan akurat.
Dakwah yang baik akan menjelaskan ajaran Islam secara kontekstual, menyesuaikannya dengan perkembangan zaman dan kondisi masyarakat. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya pemahaman yang keliru dan radikalisme.
Dakwah juga berperan dalam memberikan bimbingan dan solusi atas persoalan-persoalan kontemporer yang dihadapi umat Islam. Dengan demikian, dakwah menjadi sumber inspirasi dan solusi dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Kesimpulannya, dakwah merupakan pilar esensial dalam pembangunan masyarakat Islam yang berkualitas. Perannya yang multidimensi, mulai dari pemersatu umat hingga penggerak perubahan sosial, membuktikan bahwa dakwah bukan hanya aktivitas keagamaan semata, tetapi juga kekuatan transformatif yang mampu membentuk masyarakat yang beradab, maju, dan sejahtera.
Keberhasilan dakwah bergantung pada pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam, metode dakwah yang efektif, dan komitmen yang kuat dari para da’i dalam menjalankan amanah tersebut.
Penulis: Muhammad Fabian Ali Dzikri, mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, Universtas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. (*)