Cerita Menyentuh Tentang Nabi Muhammad SAW dan Pengemis Yahudi

waktu baca 2 menit
Kamis, 18 Apr 2024 18:30 0 83 Patricia Pawestri

RELIGI | TD – Teladan memberi atau bersedekah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW sepanjang hidup beliau. Hal ini tercantum terutama dalam berbagai hadis riwayat, yaitu kitab-kitab yang menuliskan penuturan para sahabat mengenai sabda dan keteladanan Nabi Muhammad SAW.

Salah satu kisah inspiratif mengenai kebiasaan Rasulullah membawakan sarapan untuk seorang pengemis di sebuah pasar juga beredar di antara mereka yang sering merenungi kebiasaan-kebiasaan beliau.

Rizem Aizid dalam bukunya mengisahkan, Aisyah RA berkata kepada ayahnya, Abu Bakar RA, bahwa Nabi Muhammad mengunjungi pasar setiap pagi untuk memberikan sarapan kepada seorang pengemis Yahudi yang buta.

Abu Bakar RA lalu menggantikan Nabi Muhammad SAW untuk membawakan sarapan kepada pengemis tersebut. Kemudian terjadi percakapan yang menyentuh hati.

“Siapakah kamu?” tanya si pengemis.

“Aku orang yang biasa,” jawab Abu Bakar RA.

Namun, pengemis tersebut menyanggahnya. “Bukan! Kau bukan orang yang biasa mendatangiku,” sanggahnya. “Apabila ia datang kepadaku, tidak usah tangan ini memegang dan tidak usah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tetapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu,” jelasnya.

Maka, menangislah Abu Bakar RA sebab mengenang Rasulullah telah wafat. “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah satu sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Orang itu adalah Muhammad Rasulullah SAW.”

Maka terkejutlah si pengemis mendengar penjelasan Abu Bakar RA. Sebab, dulu ia selalu menjelek-jelekkan Rasulullah dan menyebutnya gila, pembohong, dan tukang sihir.

Pengemis tersebut kemudian menangis. Ia mengatakan ucapan-ucapannya sendiri mengenai Rasulullah kepada Abu Bakar RA. Dan mengatakan, meskipun begitu buruk perkataannya, tetapi Rasulullah tak pernah membalasnya dengan kemarahan.

Pengemis tersebut kemudian mengucapkan syahadat di depan Abu Bakar RA dan menjadi seorang muslim.

Demikianlah kebiasaan Nabi Muhammad SAW dalam memberi tanpa membeda-bedakan dapat menyentuh hati para sahabat dan mereka yang belum mengenalnya secara langsung. (Pat)

LAINNYA