Bupati Zaki Didaulat Nakhodai AKKOPSI Hingga 2026

waktu baca 3 menit
Jumat, 3 Mar 2023 13:58 0 39 Redaksi TD

KABUPATEN TANGERANG | TD — Pengurus Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) periode 2022-2026 resmi terbentuk dan dilantik pada Jumat, 3 Maret 2023.

Pelantikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Yohanes Baptista Satya Sananugraha itu berlangsung di ICE BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Pengurus inti AKKOPSI tersebut yaitu Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar sebagai Ketua Umum, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina sebagai Sekretaris Umum, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun sebagai Bendahara Umum.

“Selamat bertugas kepada pengurus baru Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi periode 2022-2026. Pemerintah melalui Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan AKKOPSI untuk meningkatkan kehidupan yang layak bagi masyarakat,” ujar Yohanes dalam sambutannya yang mewakili Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang berhalangan hadir.

“Khususnya dalam mengakses air besih dan minum serta sanitasi yang layak dan aman bagi masyarakat,” imbuhnya.

Acara pelantikan dihadiri oleh Inspektur.1 Kemendagri Bahtiar, dan sejumlah Bupati dan Walikota yang menjadi anggota AKKOPSI, di antaranya adalah Wali Kota Pariaman, Wali Kota Banjarmasin, Walikota Cilegon, Walikota Samarinda, Wali Kota Agam, Bupati Tulang Bawang, Bupati Kebumen, Sekda Magelang, Bupati Bandung dan Bupati Kendal. Hadir pula mitra AKKOPSI di antaranya UNICEP.

Untuk diketahui, ada 492 Bupati/Wali Kota di seluruh Indonesia yang tergabung dalam AKKOPSI. Program kerja utama AKKOPSI ini mempercepat pembangunan infrastruktur berupa sarana sanitasi yang aman dan layak bagi masyarakat. Kemudian memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bisa mengakses air bersih dan minum.

Zaki Iskandar mengatakan, semua anggota AKKOPSI masih berupaya menuntaskan program terkait sanitasi yang bersih, sehat dan layak serta akses air bersih. “Diharapkan pada tahun 2024, bisa tercapai 90% program 100-0-100 di daerah-daerah tersebut,” ujarnya.

Pemkab Tangerang sendiri, kata Zaki, sejumlah program terkait sanitasi dan akses air bersih dan minum telah dilaksanakan. Mulai dari program sanitasi untuk sekolah khususnya di tingkat SD dan SMP yang dilanjutkan ke SMA (Sanisek), kemudian sanitasi berbasis pondok pesantren (Sanitren).

“Kami memang memfokuskan dan memprioritaskan pada institusi pendidikan, karena institusi pendidikan akan melahirkan generasi-generasi muda penerus dan agen perubahan yang bisa menjadi penggerak di lingkungan rumah dan lingkungan sekitar mereka,” kata Zaki.

“Mereka bisa mencontoh bagaimana sanitasi di sekolah sudah bersih, sehat dan layak untuk dipakai. Ini termasuk melindungi lingkungan agar tidak terpapar dengan perilaku-perilaku negatif yakni buang air besar sembarangan,” imbuhnya.

AKKOPSI diharapkan Zaki menjadi wadah bagi bupati maupun wali kota agar bisa sharing pengalaman dan program kerja terkait sanitasi dan air bersih. “Ini penting, mengingat tidak semua anggota AKKOPSI merupakan wilayah perkotaan di mana sanitasinya sebagian besar sudah aman, sehat dan layak dibandingkan dengan wilayah kabupaten yang masih didominasi wilayah-wilayah desa dimana sanitasinya mesti banyak diperbaiki,” katanya.

“Kita akan belajar bersama bagaimana mengelola sanitasi secara benar sehingga sanitasi tersebut bisa menjadi sehat, aman dan layak bagi masyarakat. Ini termasuk dengan akses air bersih dan air minum,” pungkasnya. (Ril)

Unggulan

LAINNYA