Bupati Maesyal Rasyid Pimpin Rakor Kesehatan, Soroti Stunting hingga Pelayanan Gratis

waktu baca 3 minutes
Rabu, 27 Agu 2025 18:43 0 Nazwa

TANGERANG | TD – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Kesehatan yang berlangsung di Aula Pendopo Bupati Tangerang pada Rabu, 27 Agustus 2025. Rapat ini dihadiri oleh para camat, kepala Puskesmas, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta jajaran dari RSUD setempat.

Rakor ini membahas empat komponen strategis yang menjadi prioritas utama dalam bidang kesehatan. Keempat komponen tersebut meliputi percepatan penanggulangan stunting, penurunan angka kematian ibu dan bayi (AKI-AKB), pengendalian penyakit tuberkulosis (TBC) dan kusta, serta penguatan program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat, termasuk aktivasi BPJS PBI.

Dalam arahannya, Bupati Maesyal menegaskan bahwa keempat komponen tersebut merupakan prioritas nasional yang sejalan dengan arahan dari Presiden Republik Indonesia. Ia meminta agar seluruh perangkat daerah, mulai dari camat, puskesmas, hingga desa dan kader PKK, untuk bekerja sama dalam merumuskan dan menetapkan langkah-langkah penanganan yang efektif.

“Saya ingin masalah stunting, AKI-AKB, TBC, kusta, dan pelayanan kesehatan gratis ini ditangani dengan serius. Empat komponen ini menjadi perhatian utama Presiden. Kita harus bergerak bersama dari tingkat OPD, kecamatan, hingga desa. Saya minta minggu ini sudah ada pembagian tugas yang jelas,” pinta Bupati Maesyal dengan tegas.

Bupati juga memberikan apresiasi kepada tenaga medis dan Puskesmas yang telah bekerja keras dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Tangerang. Ia mengakui bahwa meskipun ada kemajuan, masih banyak yang perlu dilakukan untuk mencapai target yang diinginkan.

Selain itu, Bupati meminta perhatian serius terhadap tingginya angka kematian ibu dan bayi di beberapa kecamatan, seperti Sukamulya, Kronjo, Kresek, dan Kosambi. Ia menginstruksikan agar pemeriksaan rutin bagi ibu hamil dan balita diperkuat, serta memastikan bahwa persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan yang memadai.

“Pemeriksaan calon pengantin, ibu hamil, hingga balita harus dilakukan secara rutin. Jangan sampai ada yang terlewat dari pengawasan. Persalinan pun saya harap sebisa mungkin dilakukan di fasilitas kesehatan, bukan di rumah,” serunya dengan penuh semangat.

Terkait dengan pengendalian TBC, Bupati menyebutkan bahwa masih terdapat kasus yang cukup tinggi di Kecamatan Cikupa dan Kelapa Dua. Ia mengingatkan pentingnya pelaporan rutin dari Puskesmas dan camat setiap bulan untuk memantau perkembangan data terkait stunting dan TBC.

Dalam hal program Pelayanan Kesehatan Gratis (PKG), Bupati menekankan agar akses layanan kesehatan benar-benar dipermudah dan lebih dekat dengan masyarakat. “Tidak perlu berbelit-belit. Aktivasi BPJS PBI bisa langsung dilakukan di kecamatan atau Puskesmas. Masyarakat tidak perlu lagi bolak-balik ke dinas. Semua harus dipermudah,” tegasnya.

Di akhir arahannya, Bupati meminta kepada OPD terkait untuk segera menyusun Surat Keputusan Bupati tentang Monitoring Kesehatan, yang melibatkan OPD terkait untuk mendampingi dan membina setiap kecamatan dan Puskesmas.

“Saya bangga dengan kerja keras semua pihak. Mari kita tingkatkan dan perkuat sinergi lintas sektor agar target penurunan stunting, penurunan AKI-AKB, pengendalian TBC, serta pelayanan kesehatan gratis dapat tercapai secara optimal. Ini bukan hanya sekadar program, tetapi merupakan kewajiban kita untuk menjaga kesehatan masyarakat Kabupaten Tangerang,” pungkasnya dengan penuh harapan. (*)

LAINNYA