TANGERANG | TD – Sejak awal tahun, ornamen Imlek sudah menjamur di berbagai tempat. Antusiasme suku Tionghoa tersebut bahkan menular kepada masyarakat kebanyakan. Buktinya banyak yang menggunakan ornamen-ornamen khas perayaan Imlek dalam kegiatannya sehari-hari.
Contohnya penggunaan hiasan bunga meihua. Bunga meihua versi plastik banyak digunakan sebagai hiasan ruangan dalam rumah milik penduduk umum.
Bunga meihua, atau disebut bunga pohon plum, adalah bunga nasional negara Cina. Dalam tradisi Tionghoa dan Imlek, bunga meihua melambangkan kegembiraan.
Bunga meihua identik dengan datangnya musim semi. Bunga ini juga disebut sebagai simbol pembawa harapan.
Hal ini karena bunga meihua dapat tumbuh di segala musim, dan tetap mekar meski berada dalam musim dingin dengan suhu ekstrem.
Mekarnya bunga meihua menjadi tanda bahwa musim dingin akan berakhir dan musim semi akan segera datang.
Karena keindahannya, bunga meihua juga menjadi lambang kecantikan, kesucian, dan kefanaan.
Pada awal abad ke-20, bunga meihua juga menjadi simbol perjuangan.
Bunga meihua melambangkan ketekunan dan kekuatan. Dengan ketekunan dan kekuatan, diharapkan siapa pun dapat menghadapi tantangan apa pun.
Sebenarnya penggunaan bunga meihua sebagai ornamen Imlek justru lebih banyak digunakan di luar Cina.
Saat Imlek, diyakini bahwa orang-orang yang menempatkan ornamen bunga meihua di dalam rumahnya akan mendapatkan apa yang diharapkannya dan rezeki yang melimpah.***