TANGERANG | TD – Sebanyak 64% persen wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami perlambatan dalam memasuki musim penghujan di tahun ini.
Hal itu diucapkan Ardhana Sopaheluwakan dalam konferensi pers prakiraan musim hujan 2023/2024 dikutip dari laman BMKG.
Ardhana juga menambahkan bahwa 3,2% wilayah Indonesia akan lebih awal dalam menyambut datangnya musim hujan. Dan 8% akan mengalami musim hujan dalam waktu yang sama dengan rerata klimatologinya.
Sedangkan mengenai bulan datangnya musim hujan, Ardhana mengatakan perkiraan BMKG, bahwa di bulan September, wilayah Sumatera Barat dan Riau akan lebih dulu menerima hujan. Dan di bulan Oktober, menyusul Jambi, Sumatera Selatan bagian utara, beberapa wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian barat, sebagian besar Kalimantan Timur, dan juga Jawa Tengah bagian selatan.
Pada bulan November, penerimaan curah hujan pertama berlanjut pada daerah Lampung dan Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian kecil NTB dan NTT, serta Sulawesi Utara dan Tengah, Gorontalo, Maluku Utara bagian utara dan Papua Selatan bagian selatan.
Sedangkan daerah yang baru akan mengalami hujan di bulan Desember adalah Jawa Timur bagian utara, sebagian NTT dan NTB, Sulawesi Tenggara, dan sebagian Maluku.
Sedangkan daerah lainnya akan menerima hujan pertama di antara Januari-Mei 2024.
Mengenai banyaknya curah hujan, Ardhana menjelaskan 80% wilayah akan menerima curah hujan yang normal, dan 9,8% akan mengalami curah hujan di atas normal. Sedangkan 9,1% lainnya akan menerima curah hujan yang lebih sedikit.
Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, juga mengungkapkan dalam kesempatan tersebut, bahwa perbedaan waktu datangnya musim hujan berkaitan erat dengan pergerakan Angin Timuran dan Angin Baratan (Monsun Australia dan Monsun Asia). Di mana angin timuran akan aktif hingga November 2014, sedangkan angin baratan diprediksi datang terlambat.
Dwikorita juga memberikan penjelasan mengenai gangguan El Nino pada Mei 2023 telah berkembang menjadi El Nino berkekuatan sedang (moderat) pada Juli 2024 dan diperkirakan akan terus bertahan hingga awal 2024.