Bitcoin Kembali ke Tren Bullish di Kuartal IV 2025!

waktu baca 5 minutes
Jumat, 24 Okt 2025 21:25 0 Nazwa

KRIPTO | TD – Setelah gejolak besar yang terjadi pada tanggal 10–11 Oktober 2025, yaitu ketika harga Bitcoin (BTC) anjlok tajam dari rekor tertingginya di 126.200 USD menuju 102.000 USD, pasar kripto sempat dilanda kepanikan massal. Hampir semua altcoin rontok serta sebagian bahkan kehilangan lebih dari separuh nilainya hanya dalam hitungan jam. Namun seperti yang sering terjadi di dunia aset digital, kepanikan justru kerap menjadi awal dari babak baru. Kini ketika struktur harga mulai pulih dan sinyal makroekonomi global berangsur stabil, Bitcoin kembali memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan. Sinyal teknikal menunjukkan bahwa fase bearish sudah berakhir dan tren bullish jangka menengah tengah terbentuk.

1) Tanda-Tanda Bearish Mulai Berakhir

Analisis Teknis (Timeframe 1D)

Area 110.000 USD kembali menjadi zona pertahanan utama Bitcoin. Setiap kali harga menyentuh wilayah ini, volume pembelian meningkat drastis, hal ini sebagai indikasi kuat bahwa akumulasi besar tengah dilakukan oleh pelaku pasar institusional. Formasi higher low juga mulai terlihat dari rangkaian 102.000 → 103.500 → 106.000 → 107.500 → 108.500 → 110.000. Artinya, tekanan jual besar sudah mereda dan pasar berangsur berbalik arah. Apabila BTC mampu bertahan di atas 115.000 USD dan menutup harian secara stabil, maka sinyal konfirmasi tren naik akan semakin jelas sehingga membuka peluang menuju 118.000–120.000 USD, bahkan hingga 125.000 USD.

Data Sentimen Pasar (CoinMarketCap)

Beberapa indikator kunci mendukung skenario pemulihan ini:

  • Indeks Fear & Greed meningkat dari 25 ke 32, menandakan transisi dari ketakutan ekstrem menuju optimisme awal.
  • Dominasi BTC naik dari 56,7% menjadi di atas 59%, artinya modal besar kembali mengalir ke Bitcoin.
  • Altcoin Index masih di level 23/100, menunjukkan bahwa rotasi ke altcoin belum dimulai.
  • Arus dana ETF memperlihatkan aliran masuk bersih ke produk berbasis Bitcoin, sementara ETF Ethereum mengalami sedikit arus keluar yang mengindikasikan preferensi investor terhadap aset dengan risiko lebih rendah.

2) Rotasi Modal: Dari Emas ke Bitcoin

Menariknya, tren peralihan modal juga terlihat di sektor lain. Setelah harga emas menyentuh puncak dan terkoreksi lebih dari 15%, sebagian investor global mulai mengalihkan keuntungan mereka ke Bitcoin. Fenomena ini sudah sering terjadi dan menjadi ciri khas awal bull run kripto, ketika BTC berperan sebagai alternatif aset dengan potensi imbal hasil lebih tinggi dibanding logam mulia. Pergeseran arus modal ini sekaligus mempercepat pemulihan BTC dari fase kejatuhan Oktober lalu dan sekaligus memperkuat dugaan bahwa tren bearish jangka pendek telah berakhir.

3) Potensi Mencetak Rekor Baru di Akhir Tahun

Walaupun tren kenaikan jangka menengah terlihat meyakinkan, namun peluang Bitcoin untuk menembus rekor tertinggi baru (ATH) sebelum akhir 2025 masih terbatas. Zona 122.500–125.000 USD saat ini menjadi area profit-taking utama bagi investor besar. Untuk menembus di atas 126.200 USD, diperlukan lonjakan volume baru serta arus modal institusional segar menjelang akhir tahun fiskal. Faktor makro seperti indeks dolar (DXY), imbal hasil obligasi AS, dan arus masuk ETF harian tetap menjadi variabel kunci. Jika ketiganya melemah secara bersamaan maka peluang menuju ATH baru akan terbuka. Namun jika tetap stabil, target realistis masih di 125.000 USD sebelum pasar memasuki fase distribusi yang akan terjadi sekitar pertengahan November hingga akhir tahun.

4) Proyeksi Waktu dan Jalur Kenaikan

Berdasarkan pola siklus historis, momentum euforia berikutnya diprediksi terjadi pada 10–20 November 2025, dengan puncak harga di kisaran 125.000 USD. Setelah menembus 115.000, biasanya pergerakan harga Bitcoin akan meningkat cepat melalui tahapan: 115.000 → 118.000 → 120.000 → 125.000. Kenaikan pada tahap akhir sering kali dipicu oleh short squeeze dan aksi beli spontan dari investor ritel yang takut ketinggalan reli.

5) Dampak Terhadap Altcoin

Untuk saat ini pasar masih didominasi oleh fase Bitcoin Season, di mana dana besar lebih memilih aset utama yang dianggap paling aman. Namun fase ini tidak akan berlangsung dalam waktu yang lama. Begitu BTC menyentuh area 120.000–125.000 lalu bergerak sideways beberapa hari, dana akan mulai beralih ke altcoin berfundamental kuat seperti Ethereum (ETH), BNB, Solana (SOL), dan Chainlink (LINK).
Apabila pola historis berulang, reli altcoin biasanya menyusul 7–10 hari setelah puncak euforia Bitcoin, dan beberapa altcoin berpotensi naik 25–50% lebih cepat dibanding BTC.

6) Strategi dan Nasehat Bagi Investor

Bagi investor jangka menengah, fokus utama sebaiknya tetap pada Bitcoin sampai tren naik benar-benar terkonfirmasi.

  • Zona validasi: penutupan harian stabil di atas 115.000 USD.
  • Zona ambil untung: 122.500–125.000 USD (wilayah distribusi institusional).
  • Hindari aksi FOMO ketika euforia memuncak karena koreksi bisa datang mendadak hingga kembali ke bawah 110.000 USD.
  • Bagi yang ingin diversifikasi defensif, rotasi sebagian ke USDT atau token emas (PAXG) dapat menjadi langkah antisipatif bila kondisi makro belum mendukung.
  • Sedangkan untuk pemburu ROI altcoin, waktu terbaik akumulasi justru saat BTC masih sideways di bawah 112.500 USD.

7) Daftar Altcoin dengan Potensi Kuat di Fase Rotasi Berikutnya

  1. Ethereum (ETH) – Motor utama ekosistem DeFi dan smart contract global.
  2. Binance Coin (BNB) – Tulang punggung infrastruktur ekosistem Binance.
  3. XRP (XRP) – Solusi pembayaran lintas negara dan likuiditas institusional.
  4. Solana (SOL) – Layer-1 cepat untuk aplikasi DeFi dan NFT.
  5. Chainlink (LINK) – Jembatan data on-chain dan off-chain untuk smart contract.
  6. Quant (QNT) – Platform interoperabilitas blockchain lintas sistem enterprise.
  7. Cardano (ADA) – Smart contract berbasis riset akademik dan efisien energi.
  8. Hedera (HBAR) – Teknologi hashgraph untuk aplikasi korporasi.
  9. Litecoin (LTC) – Aset klasik “perak digital” yang likuid dan tahan lama.
  10. Stellar (XLM) – Fokus pada transaksi lintas batas dengan biaya rendah.
  11. Tron (TRX) – Blockchain dengan aktivitas stablecoin tertinggi di dunia.
  12. Sui (SUI) – Layer-1 modern dengan performa cepat untuk dApps dan NFT.

Kesimpulan

Pasar kripto saat ini tengah memasuki masa pemulihan yang konstruktif. Bitcoin kembali memimpin dan menjadi barometer kepercayaan investor global. Target 125.000 USD berpotensi menjadi batas euforia realistis sebelum pasar beralih ke fase distribusi menjelang akhir tahun. Altcoin mungkin tampak bergerak lambat sekarang, tetapi fase ini hanya jeda alami sebelum potensi rotasi modal berikutnya. Investor yang disiplin, sabar, dan tidak terjebak euforia akan menjadi pihak yang paling siap menyambut musim altcoin 2026.

Penulis: Sugeng Prasetyo

Editor: Nazwa


Disclaimer: Investasi pada aset kripto memiliki potensi risiko yang tergolong tinggi. Tulisan ini dibuat semata-mata untuk tujuan edukatif dan tidak dimaksudkan sebagai panduan utama dalam mengambil keputusan finansial. Penulis serta redaksi TangerangDaily.id tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul akibat keputusan investasi yang dilakukan berdasarkan informasi dari artikel ini. Sebelum berinvestasi, pembaca disarankan untuk melakukan riset secara menyeluruh dan berkonsultasi dengan ahli keuangan profesional. (*)

LAINNYA