KABUPATEN TANGERANG | TD — Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Tangerang memastikan tidak ada operasi pasar dalam menyikapi kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Tangerang.
“Untuk operasi pasar tidak diadakan karena beresiko mengundang kerumunan dan ricuh,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Pedagangan Kabupaten Tangerang, Ujang Sudiartono, Jumat 11 Maret 2022.
Sebagai gantinya, Disperindag Kabupaten Tangerang menggandeng komunitas makanan dan minuman atau Komamintang untuk mendistribusikan minyak goreng kepada para pedagang makanan dan minuman tersebut. “Ini sudah kita lakukan tiga tahap, pertama 3 ton, kedua 4 ton dan ketiga 4 ton lebih minyak goreng dari Bulog telah distribusikan,” ujarnya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang juga terus melakukan koordinasi dengan Bulog terkait ketersediaan minyak goreng di tengah pandemi Covid-19 dan juga ketersediaan minyak goreng di tengah sulit warga untuk mendapatkan minyak goreng.
Selain dengan komunitas para pedagang makanan dan minuman atau Komamintang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang juga mendistribusikan minyak goreng melalui Badan Usaha Milik Desa (BumDes).
Pada Rabu 9 Maret lalu, sebanyak 3.500 liter minyak goreng didistribusikan ke pelaku industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Tangerang. Pendistribusian itu dilakukan untuk menekan kelangkaan serta menstabilkan harga minyak goreng di pasaran.
“Ini sudah ketiga kali kita melakukan pendistribusian minyak goreng bekerja sama dengan Bulog untuk para pelaku usaha, baik komunitas IKM maupun UMKM dan beberapa masyarakat yang membutuhkan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat.
Menurut Iskandar, pendistribusian minyak goreng murah tersebut didapatkan dari Kementerian Perdagangan melalui Perum Bulog setempat dengan penyaluran secara bertahap setiap minggunya.
“Jadi kami sudah punya program dan setiap minggu kami akan bantu distribusi dari Bulog untuk masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Iskandar menuturkan, teknis dalam pendistribusian minyak itu langsung melalui komunitas atau pelaku IKM dan UMKM di bawah naungan pemerintah daerah. “Jadi perwakilan dari komunitas dan pelaku usaha yang langsung mengambil di Gerai Tangerang Gemilang. Nanti dari merekalah minyak goreng didistribusikan kepada anggotanya,” jelasnya.
Menurut Iskandar, dari 3.500 liter minyak goreng yang didistribusikan, setiap pelaku IKM dan UMKM mendapat jatah 24 liter per minggu. “Ketersediaan stok sesuai dari Bulog, kemudian dari gudang-gudang yang ada. Saya pikir untuk minyak goreng ataupun bahan pokok yang lain saat ini aman,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Makanan dan Minuman Kabupaten Tangerang, Umi Kulsum menambahkan bahwa teknis dalam pengambilan minyak goreng murah di masing-masing tempat UMKM atau IKM, warga terlebih dahulu akan mendapatkan kupon dan jadwal jam yang sudah ditentukan.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan atau kerumunan massa saat melakukan transaksi pembelian minyak goreng itu.
“Jadi kita nanti ada list dan kuponnya, jadi pertama pembayaran dulu setelah itu dikasih kupon, setelah pengambilan langsung disarankan pulang,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, pada penyaluran minyak goreng kali ini, pihaknya akan langsung mendistribusikan kepada 150 anggota dalam komunitas pelaku IKM dan UMKM se-Kabupaten Tangerang.
“Hampir 150 anggota se-Kabupaten Tangerang akan menerima, nanti mereka yang datang ke gudang untuk mengambil jatah minyak yang disediakan Pemkab Tangerang,” ucapnya. (Faraaz/Rom)