KESEHATAN | TD – Mengenali gejala kecemasan sejak dini sangat penting untuk memberikan pencegahan atau cara menyembuhkan kecemasan yang diperlukan.
Tindakan bersegera untuk menangani gangguan kecemasan juga dapat menghindarkan tubuh dari penyakit komplikasi yang mungkin timbul. Seperti masalah pencernaan (maag kronis) maupun gangguan tidur (insomnia).
Selain itu, penanganan segera pun dapat meminimalisasi stigma negatif yang akrab dengan gangguan kecemasan melekat pada pribadi yang bersangkutan.
Dalam merespon gangguan kecemasan, setiap orang tentu akan berbeda-beda, sesuai dengan kondisi orang tersebut.
Meski tidak sama, panduan dari Nevid Jeffrey S berikut ini dapat menjadi perkiraan adanya gangguan kecemasan:
1. Dari gejala fisik.
Orang yang mengalami gangguan kecemasan seringkali terlihat:
– gugup,
– gelisah,
– gemetar,
– berkeringat banyak,
– pusing yang khas (kepala terasa diikat seutas pita),
– telapak tangan juga dapat berkeringat,
– mulut terasa kering dan kaku, hingga
– sulit bernapas dan berbicara,
– jantung yang berdebar-debar,
– lemas atau mati rasa,
– sering pipis, dan juga
– mual.
2. Dari gejala perilaku.
Penderita dapat mengalami gangguan psikomotorik sebagai gejala perilaku kecemasan berupa gerakan yang tidak jelas alasannya. Misalnya meremas-remas tangan atau bajunya, mengetuk-ngetukkan jari kaki atau tangan, atau berjalan mondar-mandir.
Kecemasan juga membuat penderitanya kerap berperilaku menghindar karena takut akan sesuatu. Atau berperilaku melekat/menempel kepada seseorang karena takut ditinggalkan. Dan bisa juga terguncang tubuhnya ketika melihat sesuatu yang baginya menakutkan, misalnya meihat balon yang bisa meletus dan mengagetkan seperti terkena serangan jantung.
3. Dari gejala berpikir.
Gejala kecemasan dapat tampak dari pemikiran yang dipenuhi kekhawatiran. Misalnya merasa cemas akan masa depan, merasa sesuatu yang buruk akan segera terjadi, tidak dapat memahami dan menemukan solusinya hingga pikiran campur aduk dan kebingungan.
Bila seseorang dapat segera menyadari gangguan kecemasan sedang menyerang dirinya, hal pertama yang sangat disarankan adalah sering bergaul.
Bersosialisasi atau menjalin persahabatan yang saling menguntungkan, saling menolong dan positif, tentu dapat membangkitkan semangat dan harapan untuk menghadapi hidup.
Psikiater juga dapat menjadi pilihan yang tepat saat dirasa tidak ada seorang pun yang dekat dan terasa nyaman untuk berbagi. Psikiater akan memberikan konsultasi dan terapi yang tepat hingga penderita merasa lebih baik hingga sembuh.
Dalam hal kesehatan tubuh, sangat dianjurkan untuk menghindari atau berhenti dari merokok, dan meniadakan konsumsi kafein serta minuman keras yang justru dapat memperkeruh pikiran.
Demikian gejala-gejala kecemasan yang dapat dikenali dan anjuran-anjuran untuk menanggulanginya. (Pat)