KESEHATAN | TD – Monosodium glutamat atau yang lebih dikenal dengan sebutan MSG merupakan salah satu penyedap makanan yang memiliki rasa umami atau yang lebih tepat digambarkan sebagai rasa gurih seperti kaldu atau daging.
Penggunaan MSG pada makanan dapat membuat makanan tersebut terasa lebih nikmat. Namun, banyak orang menilai bahwa MSG merupakan zat berbahaya untuk tubuh, terlebih jika dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak.
Bahkan, banyak orang juga berpendapat, jika MSG bisa menyebabkan anak lambat dalam berpikir, memicu kemandulan, meningkatkan risiko diabetes, dan masih banyak lagi.
Faktanya, MSG aman untuk dikonsumsi selagi masih dalam batas wajar. Dan, WHO pun sudah menetapkan batas aman mengonsumsi MSG adalah 6 gram dalam satu hari. Sementara Menteri Kesehatan RI menetapkan batas aman mengonsumsi MSG adalah 5 gram dalam sehari.
Dan, pada kenyataannya hampir semua orang Indonesia hanya mengonsumsi 0,65 gram MSG di setiap harinya. Angka tersebut masih terhitung jauh dari batas maksimal yang sudah di tetapkan.
Fakta yang lebih mengejutkan lagi adalah, bahwa ternyata Air Susu Ibu (ASI) juga mengandung MSG yang hadir secara alami, bahkan kandungan MSG pada ASI 10 kali lipat lebih banyak daripada kandungan MSG pada susu sapi.
Kandungan glutamat pada ASI ini ternyata bermanfaat untuk merangsang si bayi agar lebih banyak meminum ASI tersebut. Selain itu, kandungan glutamat pada ASI dapat mempengaruhi perkembangan sel-sel imunitas, dan membantu proses peningkatan tinggi dan berat badan bayi.
Glutamat atau MSG sendiri memiliki beberapa manfaat bagi tubuh bila dikonsumsi secukupnya. Karena, glutamat merupakan asam amino yang dibutuhkan sel-sel pada pencernaan dan berfungsi untuk mempermudah proses metabolisme.
Glutamat juga dapat membantu proses pengiriman sinyal-sinyal pada otak, sehingga dapat membantu seseorang lebih fokus dan berkonsentrasi. MSG sendiri terbuat dari tetes tebu, atau tapioka, yang diproduksi melalui fermentasi mikroba.
Metode fermentasi mikroba sendiri merupakan proses pengolahan untuk menghasilkan berbagai macam makanan yang kerap dikonsumsi masyarakat, misalnya tempe, tape, ataupun keju.
MSG diklaim lebih sehat daripada garam, karena hanya mengandung 12% natrium. Angka ini terbilang cukup kecil dibandingkan dengan garam yang mengandung natrium sebanyak 36%. Kandungan natrium yang cukup tinggi ini dapat menyebabkan hipertensi bagi yang terlalu banyak mengonsumsinya.
Itu dia fakta-fakta mengenai MSG yang ternyata terkandung pada ASI. Dan, dapat disimpulkan bahwa MSG juga aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui. Karena MSG atau micin ini tidak mengakibatkan dampak buruk bagi ibu menyusui dan bayi yang mengonsumsi ASI tersebut.