KOTA TANGSEL | TD – Setelah selesainya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berencana untuk merumuskan berbagai strategi demi memperkuat demokrasi di masa mendatang.
Langkah ini merupakan bagian dari evaluasi pasca-pilkada 2024 yang melibatkan jurnalis dan pemuda melalui diskusi bertajuk Refleksi Pilkada 2024, yang berlangsung di kantor Bawaslu di Setu, Tangsel, pada Jumat, 14 Maret 2025.
Apria Roles Saputro, Komisioner Bawaslu Tangsel yang membidangi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, menyatakan bahwa banyak pelajaran berharga yang dapat diambil dari pelaksanaan Pilkada kali ini.
Untuk memastikan kelancaran proses demokrasi, Roles menekankan pentingnya mengoptimalkan fungsi Bawaslu sebagai pengawas.
“Selama Pilkada yang lalu, kami menghadapi berbagai dinamika politik. Bawaslu Tangsel telah melakukan berbagai upaya untuk mengawasi jalannya pemilihan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa selama Pilkada 2024, Bawaslu Tangsel telah mengeluarkan 109 langkah pencegahan, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
“Langkah-langkah tersebut mencakup semua tahapan, mulai dari pencalonan, pemutakhiran daftar pemilih, hingga kampanye. Imbauan tersebut disampaikan kepada berbagai pihak, termasuk KPU, Pemkot, dan partai politik,” tambahnya.
Roles juga menyampaikan bahwa Bawaslu Tangsel telah mencatat sejumlah hal penting yang akan menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan pemilihan di masa depan.
“Kami akan terus mengawal proses demokrasi, bahkan setelah pergantian kekuasaan. Meskipun ada batasan dalam ruang pengawasan dan penindakan, kami berharap Bawaslu diberikan lebih banyak wewenang agar penanganan pelanggaran dapat dilakukan secara lebih inklusif,” pungkasnya. (*)