Bahaya Menyimpan Makanan di Kulkas Selama Lebih Dari Seminggu

waktu baca 4 minutes
Minggu, 6 Jul 2025 16:54 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Menyimpan makanan di kulkas menjadi salah satu solusi harian bagi banyak rumah tangga yang sibuk. Tujuannya untuk memperlambat proses degradasi biologis, yang merupakan mekanisme alamiah, dan membuat makanan berubah menjadi basi.

Namun, terdapat sebuah pertanyaan penting. Yaitu, apakah makanan harian–pecel lele, tahu, tempe, bakso, kornet, telur dadar, atau daging–yang telah disimpan selama lebih dari 7 hari di dalam kulkas masih aman untuk konsumsi? Jawaban singkatnya, tidak selalu aman.

Artikel ini akan mengulas tentang fakta ilmiah dan risiko tersembunyi yang tidak bisa hilang hanya dengan memasak ulang makanan kulkas tersebut.

Bagian 1: Fakta Dasar Tentang Bakteri dan Toksin Makanan

Bakteri penyebab keracunan makanan seperti Salmonella, E. coli, Listeria, dan Staphylococcus aureus bisa berkembang biak meskipun dalam suhu kulkas (0–4°C), meskipun dengan laju perkembangbiakan yang lebih lambat. Beberapa dari mereka bahkan mampu memproduksi toksin (racun) yang tidak bisa hancur oleh panas. Inilah alasan utama mengapa sekadar memanaskan/memasak ulang makanan setelah disimpan terlalu lama di dalam kulkas tetap  tidak bisa sepenuhnya untuk menjamin keamanan.

Bagian 2: Apa yang Terjadi Ketika Menyimpan Makanan di Kulkas Hingga 10 Hari?

Setelah menyimpan makanan di kulkas lebih dari 7 hari, apalagi menyentuh hari ke-10, beberapa proses mikrobiologis telah terjadi pada makanan, yaitu adalah :

  • Pembentukan lendir pada permukaan makanan berair (contoh: tahu, daging, bakso)
  • Perubahan pH akibat fermentasi mikroba
  • Potensi pertumbuhan jamur mikroskopik
  • Perkembangan toksin bakteri seperti enterotoksin dari aureus dan neurotoksin dari Clostridium botulinum

Yang cukup mengkhawatirkan adalah kenyataan bahwa toksin ini tidak rusak meskipun telah melalui proses masak hingga suhu 100°C sekalipun. Artinya, meskipun baunya hilang dan tampak hangat setelah masak ulang,tetapi racun yang sudah terbentuk tetap berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh.

Bagian 3: Mengapa Toksin Lebih Berbahaya dari Bakteri Hidup?

Bakteri hidup secara umum bisa mati saat dipanaskan dengan suhu >75°C selama 5 menit. Namun, racun hasil metabolismenya seperti:

  • Enterotoksin (Staphylococcus) → menyebabkan muntah dan diare dalam hitungan jam
  • Toksin botulinum ( botulinum) → bisa menyebabkan kelumpuhan saraf hingga kematian

Racun ini bekerja cepat dan tidak berbau menyengat. Maka kita bisa saja mengira bahwa makanan sudah “matang kembali” dan siap santap, namun sebenarnya kita sedang menyantap racun dari mikroba yang tidak kasat mata.

Bagian 4: Faktor yang Memperburuk Keadaan

Beberapa kondisi yang dapat memperparah bahaya menyimpan makanan di kulkas terlalu lama:

  • Kulkas yang sering dibuka-tutup → suhu fluktuatif
  • Penyimpanan tanpa wadah tertutup rapat → kontaminasi silang
  • Lemak dan protein tinggi → cepat rusak dan menghasilkan bau tengik
  • Tidak ada label waktu penyimpanan → sulit melacak umur makanan

Bagian 5: Apakah Memasak Ulang Menghilangkan Semua Risiko?

Tidak! Memasak ulang hanya bersifat membunuh bakteri hidup dan bukan toksin yang telah dihasilkannya. Maka, risiko keracunan tetap ada meski makanan terasa ‘normal’.

Contoh kasus:

  • Seorang anak mengonsumsi sop daging yang disimpan 10 hari di kulkas lalu dipanaskan ulang. Dua jam kemudian terjadi gejala muntah-muntah dan dilarikan ke rumah sakit. Hasil diagnosa dokter menunjukkan keracunan makanan karena enterotoksin.

Bagian 6: Solusi yang Lebih Aman

  • Batasi penyimpanan makanan matang di kulkas maksimal 3-5 hari.
  • Untuk penyimpanan >5 hari, gunakan freezer (≤ -18°C)
  • Beri label tanggal penyimpanan pada wadah
  • Simpan dalam wadah tertutup rapat agar tidak terkontaminasi silang
  • Jika ragu, jangan konsumsi. Lebih baik membuangnya daripada merusak kesehatan

Kesimpulan

Tidak semua makanan yang telah tersimpan lama di kulkas akan bisa netral kembali dengan memasaknya ulang. Racun biologis dari bakteri yang telah berkembang ketika menyimpan makanan di kulkas selama 10 hari tidak akan hilang hanya dengan dipanaskan ulang. Oleh karena itu  penting untuk dipahami oleh setiap keluarga supaya memiliki kesadaran bahwa kulkas bukanlah pengawet ajaib. Waspadai makanan berumur lebih dari seminggu dan pertimbangkan kembali sebelum menghidangkannya. Jangan jadikan kesehatan anda sebagai ajang judi di atas piring makan!

Penulis: Sugeng Prasetyo

Editor: Patricia

Referensi

  1. Food Safety and Inspection Service, USDA
  2. World Health Organization (WHO) Foodborne Disease Guidelines
  3. Journal of Clinical Microbiology

 

LAINNYA