PEKALONGAN | TD – Konon, di dunia sastra, seorang penulis kerap menyamar dalam berbagai dalam berbagai profesi. Seperti penulis asal Pekalongan ini yang menyamar sebagai pedagang mie ayam.
Namanya adalah Suharso. Suharso lahir 20 Januari 1977 . Ayahnya bernama Moch. Natsir, seorang pegawai negeri sipil. Sedangkan ibunya bernama Supariyah. Dari ibunya inilah, Soeharso belajar membuat dan berdagang mie ayam.
Kisah kepenulisan Soeharso berawal dari saat ia masih SMEA. Saat itu ia menaksir temannya perempuan, sesama siswa SMEA Negeri Pekalongan.
Untuk mengungkapkan isi hatinya, Soeharso menulis sebuah cerpen yang kemudian dipajang di majalah dinding sekolahnya.
“Saat SMEA, saya pernah jatuh cinta kepada seseorang. Akhirnya, saya menulis cerpen enam halaman dan ditempel di majalah dinding sekolah,” tutur Soeharso yang kini menggunakan nama pena Aveus Har.
Sejak itu, Soeharso atau Aveus Har menyukai dunia tulis menulis. Ia pun berkeinginan menjadi penulis sebagai profesinya kelak setelah lulus sekolah.
Soeharso kemudian mengirimkan karya-karyanya ke berbagai majalah remaja dan tabloid perempuan. Karya pertamanya yang dimuat dalam majalah Ceria Remaja.
“Pertama kali karya dimuat adalah di majalah Ceria Remaja. Sayangnya, beberapa bulan setelah memuat karya itu, majalahnya berhenti terbit,” cerita Aveus Har mengenang awal karir kepenulisannya.
Beruntung, Aveus Har sempat membeli 1 eksemplar dari majalah yang menerbitkan karyanya tersebut. Sehingga ia dapat memamerkan hasil usahanya tersebut di depan teman-temannya.
Kemudian, majalah-majalah lain serta surat kabar pun turut memajang karyanya. Sebut saja Aneka, Kawanku, Wow, Anita Cemerlang, dan lainnya.
Bagi Aveus Har, menulis adalah hasrat, obsesi, gairah, dan juga mimpi. Dan ia menyajikan semua itu di dalam sebuah masakan lezat dan bergizi bernama karya tulis.
Memang, karya tulis Aveus Har tak sepopuler karya ilmiah. Namun, karya tulis fiksi milik Soeharso selalu menyajikan sudut pandang dan pengalaman berbeda yang dapat dijadikan rujukan terhadap sebuah peristiwa.
Contohnya Forgulos, novel Aveus Har yang memenangkan Sayembara Novel Basabasi 2019. Dalam novel Forgulos diceritakan bagaimana masyarakat yang hanya mempunyai satu agama atau kepercayaan dalam masa primitif belajar untuk menghapus stigma yang mereka tempelkan pada identitas-identitas asing.
Karya novel lainnya yang ditulis Aveus Har adalah Warna Merah Pada Hati, ASIBUKA! Mantra Rahasia, Pangeran Langit, Sorry, That I Love You, Roller Coaster Cinta, Sejujurnya Aku. Karya cerpennya bertebaran di berbagai majalah, surat kabar, dan media digital. Di basabasi.com, misalnya, cerpen Aveus Har kerap diterbitkan.
Selain dari Basabasi, Aveus Har juga kerap memenangkan penghargaan. Misalnya dari Bentang Pustaka, novel Sejujurnya Aku mendapat juara.
Lalu bagaimana cara Aveus Har menulis sambil menjalankan usahanya menyamar sebagai pedagang mie ayam?
Mungkin para pembeli tidak pernah menyangka, jika Aveus Har sedang memencet-mencet hp, ia ternyata sedang menulis bab demi bab dari novelnya. Sambil melayani pembeli, otaknya terus sibuk menggodog plot dan tata cerita.
“Memang tidak bisa fokus karena yang dipikir dua hal berbeda. Tapi karena sudah menjadi pekerjaan, ya dijalani saja. Meskipun proses menulis ceritanya jadi lebih lama,” ungkap Aveus Har.
Dalam proses menulis, Aveus Har mengaku banyak dipengaruhi karya-karya Mira W., Marga T., dan Fredy S.
“Selain dipengaruhi Marga T., Mira W., dan Fredy S., saya menggunakan tokoh utama perempuan supaya lebih besar kemungkinan dimuatnya. Sebab, kebanyakan pembaca majalah dan tabloid kan perempuan,” lanjut Aveus Har menceritakan proses kreatifnya.
Ia juga menceritakan bagaimana pasang surutnya usaha dagang mie ayam pernah tertolong karena hadiah sayembara menulis yang ia menangkan.
Saat itu lahan yang digunakannya berdagang akan digusur. Untungnya ia baru saja memenangkan sayembara berhadiah uang sebesar Rp8 juta. Aveus Har kemudian menggunakan uang tersebut untuk menyewa kios di tempat lain.
Cerita lainnya adalah bagaimana ia akhirnya berhasil memperoleh KPR untuk membeli rumah pada tahun 2015. Sebelumnya Aveus Har telah bertahun-tahun mengajukan KPR namun belum juga berhasil.
Setelah sebuah stasiun televisi menayangkan profilnya sebagai penulis sekaligus pedagang mie ayam, pengajuan KPR tersebut pun langsung mendapat persetujuan dari pihak bank. ***