Athari Farhani, Mahasiswa Doktoral Asal Tangerang Selatan Luncurkan Buku Senandung Pena dari Orbit Moscow

waktu baca 2 minutes
Jumat, 3 Okt 2025 12:45 0 Nazwa

SOSOK | TD – Perjalanan hidup Athari Farhani, penerima beasiswa doktoral asal Tangerang Selatan, Banten, di Rusia tidak hanya menjadi kisah akademik, tetapi juga inspirasi. Dari tanah rantau, ia menuliskan pengalaman dan refleksi hidupnya dalam sebuah buku berjudul Dari Nusantara ke Kosmodrom: Senandung Pena dari Orbit Moscow.

Buku setebal lebih dari 120 halaman ini, menurut Athari, bukan sekadar catatan perjalanan fisik dari Indonesia ke Rusia. Ia menyusunnya sebagai refleksi batin, perjumpaan lintas budaya, sekaligus pencarian makna hidup yang ingin ia bagikan, terutama bagi generasi muda Indonesia.

“Buku ini bukan sekadar kisah perjalanan. Saya ingin pembaca melihat dunia dari sudut pandang berbeda—seperti kosmonot yang memandang bumi dari luar angkasa. Dari sana kita sadar, betapa kecil diri kita di tengah semesta, namun betapa berharga setiap langkah yang kita ambil,” ujar Athari kepada wartawan, dilansir Jumat, 3 Oktober 2025.

Identitas dan Simbol Perjalanan

Athari menuturkan, pemilihan judul “Dari Nusantara ke Kosmodrom” merepresentasikan akar budaya dan identitasnya sebagai bagian dari Indonesia. Kosmodrom, pusat peluncuran roket luar angkasa Rusia, ia jadikan simbol perjalanan menuju cakrawala baru dan mimpi besar yang melampaui batas.

Subjudul Senandung Pena dari Orbit Moscow mempertegas bahwa setiap tulisannya lahir dari orbit kehidupannya di Moskow—sebuah perspektif baru dalam memahami dunia.

Rusia yang Hangat dan Manusiawi

Buku ini juga berusaha mematahkan stereotip bahwa Rusia adalah negeri dingin dan kaku. Berdasarkan pengalamannya, Athari justru menemukan banyak kehangatan, dukungan, dan ketulusan dari para pengajar maupun rekan sejawat.

“Mereka bukan sekadar pengajar, tapi penjaga gerbang pertama Rusia bagi kami para perantau. Mereka mengajar bukan hanya dengan buku, tapi juga dengan ketelatenan, ketegasan, dan dukungan. Saya bersyukur dipertemukan dengan guru-guru seperti Dudakova Taisia Olegovna dan Cekalina Anastasia Sergeevna,” kenangnya.

Inspirasi untuk Generasi Muda

Melalui bukunya, Athari berharap dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda Indonesia, khususnya mereka yang sedang atau akan menempuh pendidikan di luar negeri. Ia berpesan bahwa perjalanan sejati bukan hanya soal berpindah tempat, melainkan juga perjalanan hati dan pikiran yang membentuk kedewasaan.

“Saya ingin buku ini menjadi jembatan, bukan hanya antara Indonesia dan Rusia, tetapi juga antara manusia dengan dirinya sendiri. Perjalanan membuat kita sadar bahwa kita kecil, namun justru di situlah kita menemukan makna besar dalam hidup,” tutup Athari. (*)

LAINNYA