KESEHATAN | TD – Anjuran pemberian ASI (air susu ibu) secara penuh sangat dianjurkan selama 6 bulan pertama setelah bayi lahir. Hal ini dikarenakan sistem pencernaan bayi yang belum siap untuk menerima dan mengolah makanan apapun selain air susu ibu.
Sedangkan, kebiasaan yang terjadi dalam masyarakat, seringkali bayi berusia 2 bulan sudah diberi asupan pisang. Meskipun pisang yang diberikan sangat lembut, yakni dengan dikerok menggunakan sendok, kebanyakan ahli medis akan menganjurkan tidak melakukannya.
Ahli gizi Leona Victoria, Bsc. MND mengatakan pemberian MPASI sebelum usia yang seharusnya, yakni 6 bulan, haruslah berdasar konsultasi dengan dokter anak.
Leona mengatakan anjuran pemberian ASI secara penuh sangat penting karena kandungan nutrisinya sangat lengkap, seimbang, dan memadai. Ia juga mengungkapkan data bahwa perbedaan kandungan gizi antara ASI dengan pisang sangat jauh.
Dari data yang dirilis oleh USDA, diketahui dalam 100 ml ASI terdapat 7 gram karbohidrat, lemak 4,4 gram, sodium 17 mg, dan protein 1 gram. ASI juga mengandung berbagai mineral seperti zat besi, magnesium, kalsium, dan cobalt, serta vitamin C dan B6.
Kandungan lemak dalam ASI yang cukup tinggi, yaitu 4,4 gram, sangat penting untuk pertumbuhan otak anak di 2 tahun pertama kehidupannya.
Sedangkan, bila dibandingkan dengan kandungan pisang, lemak pisang hanya sebesar 0,3 gram. Karena itulah pisang tidak menyediakan nutrisi yang cukup untuk tumbuh-kembang otak anak.
Sangat disayangkan apabila pemberian ASI pada usia sebelum 6 bulan dikurangi dan menggantinya dengan MPASI seperti pisang, karena jumlah lemak dalam ASI sangat idela untuk membantu perkembangan otak anak.
Leona juga menyarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis terlebih dahulu bila Ibunda ingin memutuskan memberikan MPASI sebelum waktunya.
Dan hendaknya Ibunda memberikan asupan MPASI yang “adekuat” atau memadai sejak pertama kali memutuskan penggunaanya. (Pat)