Artificial Intelligence Percepat Penemuan Baru dalam Ilmu Teknologi

waktu baca 2 menit
Senin, 8 Jul 2024 10:51 0 111 Patricia Pawestri

Saintek | TD – Partisipasi Artificial Intelligence (AI) dalam kemajuan teknologi di bidang pengobatan dan transisi energi diakui oleh berbagai badan internasional, termasuk WEF.

World Economic Forum (WEF) mengatakan berbagai terobosan teknologi yang dicapai oleh para ilmuwan masa kini tidak lepas dari peran AI.

Dalam akun media sosialnya, WEF mengatakan AI merupakan alat bantu yang sangat penting dengan partisipasinya dalam menganalisa dan memberikan alternatif baru dalam pemecahan masalah kesehatan, terutama penanggulangan penyakit tertentu.

WEF mengatakan ada tiga hal utama yang telah AI lakukan untuk membantu para ilmuwan mencapai teknologi yang dibutuhkan dengan mendesak, yaitu:

1. Menjangkau serangkaian hipotesis yang belum terpikirkan.

Ahli riset Sony AI, Michael Spranger, mengatakan hipotesis yang dikemukakan oleh manusia seringkali mempunyai bias karena pengaruh budaya maupun sifat bawaan manusia tersebut. Hal ini dapat menutup kesempatan sebuah hipotesa ditemukan.

AI dapat membantu menemukan hipotesa tersebut dan memperluas jangkauan penemuan hipotesa yang dapat menghasilkan pemikiran baru yang revolusioner.

2. Membantu menemukan senyawa baru dalam bidang kedokteran dan transisi energi.

Selain menganalisa, AI juga mampu merancang penciptaan senyawa baru yang belum pernah ada untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Penggunaan AI, selain mempercepat proses, juga dapat menekan biaya dalam penemuan obat baru tersebut. Hal ini tentu juga akan memberikan dampak positif berupa obat yang semakin murah dan mudah didapat.

Dalam bidang transisi energi, AI juga telah terbukti membantu dalam pengembangan material yang efisien untuk penangkapan emisi gas karbondioksida.

3. Membantu para ilmuwan semakin fokus.

AI juga dapat membantu para ilmuwan berkembang secara kreatif dalam bidang spesialisasi yang mereka tekuni. Hal ini terungkap dalam pendapat Cheryl Cui, pakar ilmu hayati dari Massachusetts.

Cui mengatakan peran AI tidak hanya dalam spesialisasi, tetapi juga dalam berbagai bidang ilmu yang beririsan. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan AI adalah bagaimana menggunakan AI dengan cara yang maksimal. (Pat)

LAINNYA