Sekretaris Jenderal (Sekjen) APJATI, Kausar N. Tanjung mendukung pembentukan bahasa asing di Kota Serang sebagai langkah percepatan serapan tenaga kerja dari Kota SerangKOTA SERANG – Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) mendorong pembentukan kampung – kampung bahasa asing di Kota Serang sebagai langkah memperluas sekaligus mempercepat kesempatan kerja masyarakat ke luar negeri. Program ini dinilai mampu meningkatkan kemampuan bahasa para pencari kerja (pencaker) sekaligus menekan biaya pelatihan sebelum diberangkatkan bekerja.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) APJATI, Kausar N. Tanjung, mengatakan bahwa kampung bahasa asing di Kota Serang dapat menjadi solusi percepatan pemberangkatan tenaga kerja, karena pencaker bisa mempelajari bahasa negara tujuan secara intensif di lingkungan yang mendukung.
“Begitu ada informasi lowongan dari luar negeri, pencaker sudah benar-benar siap untuk dikirim bekerja karena telah mahir berbahasa asing sesuai negara yang diminatinya,” ujar Kausar.
Ia menilai biaya pelatihan bahasa menjadi salah satu kendala terbesar bagi pencari kerja yang ingin bekerja ke luar negeri. Proses pelatihan umumnya berlangsung lama, mulai dari enam hingga sepuluh bulan. Dengan keberadaan kampung bahasa asing di Kota Serang, proses pembelajaran bisa menjadi lebih cepat, efisien, dan terjangkau.
Selain memberi manfaat bagi masyarakat lokal, kampung bahasa asing juga berpotensi menarik minat pencaker dari luar daerah yang ingin belajar bahasa asing di Kota Serang.
Kausar menambahkan, dukungan APJATI juga sejalan dengan rencana Pemkot Serang yang akan memfasilitasi pemberangkatan tenaga kerja ke sejumlah negara pada tahun 2026. Karena itu, APJATI siap mengambil peran dalam memfasilitasi biaya keberangkatan, termasuk pelatihan bahasa dan pengurusan dokumen, melalui berbagai mekanisme pembiayaan.
“Ada banyak cara. Bisa melalui dana anggota APJATI atau pinjaman bank dengan bunga ringan. Nantinya pinjaman bisa dicicil oleh pekerja setelah menerima upah. Intinya, kami carikan solusinya agar pekerja bisa berangkat,” tegasnya.
Menurutnya, pelatihan bahasa dan pemenuhan administrasi seperti paspor merupakan instrumen penting yang harus dipenuhi sebelum keberangkatan. Tanpa itu, meski lowongan kerja luar negeri banyak, pencaker tetap akan kesulitan diterima perusahaan di negara tujuan.
Ia menjelaskan bahwa skema pembiayaan baru akan disiapkan setelah pencaker dinyatakan lolos seleksi oleh perusahaan luar negeri.
“Jika sudah lolos seleksi, barulah anggaran pelatihan dan dokumen keberangkatan akan disiapkan,” ujarnya.
Senada, Chairman of The Taiwan Division APJATI, Yhonny, menuturkan bahwa kemampuan bahasa menjadi elemen penting dalam pekerjaan internasional.
“Misalnya sopir taksi atau perawat yang setiap hari bertemu pelanggan. Kalau tidak mahir bahasa, nanti dikira tidak ramah karena banyak diam,” ujarnya sambil berkelakar.
Sementara itu, Sekretaris Disnakertrans Kota Serang, Agus Hendrawan, menyambut baik dukungan APJATI dan memastikan pemerintah siap memfasilitasi seluruh kebutuhan penempatan kerja, baik dalam maupun luar negeri.
“Kami siap fasilitasi mulai dari sosialisasi, penjaringan, hingga teknis lainnya. Tidak hanya penempatan luar negeri, tapi juga lokal di Kota Serang, Jabodetabek, hingga luar Pulau Jawa,” kata Agus.
Dengan kolaborasi APJATI dan Disnakertrans, peluang kerja bagi masyarakat Kota Serang diharapkan semakin terbuka luas, sekaligus meningkatkan kualitas tenaga kerja yang mampu bersaing di pasar kerja internasional. (DK)