AP II Targetkan 20 Bandara Pakai Pembangkit Listrik Tenaga Surya pada 2025

waktu baca 2 minutes
Minggu, 13 Feb 2022 11:52 0 Redaksi TD

BANDARA | TD — PT Angkasa Pura (AP) II menargetkan 20 bandara yang dikelola perusahaan pelat merah itu memakai pembangkit listrik tenaga surya pada tahun 2025 mendatang. Ini salah satu komitmen Perseroan dalam pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di seluruh bandara yang dikelola.

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan bandara menyumbang sekitar 2 persen emisi karbon dari total pangsa global. “Sehingga untuk mengurangi emisi karbon tersebut, operator bandara harus berkomitmen menggunakan energi baru terbarukan hampir di seluruh aspek operasional dan pelayanan,” ujar Awaluddin, Minggu 13 Februari 2022.

Sejalan dengan ini, kata Awaluddin, AP II menanamkan semangat kepedulian lingkungan di industri penerbangan nasional melalui pemanfaatan EBT, dan  terus berkontribusi terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan.

Lebih lanjut, Awaluddin mengatakan pemanfaatan EBT di lingkungan AP II sangat mendukung implementasi teknologi dalam mewujudkan smart airport sehingga meningkatkan daya saing (competitiveness) bandara-bandara AP II di era Industri 4.0.

“AP II telah memiliki masterplan pengembangan Eco Airport periode 2021 – 2030, di mana Eco Airport ini mendukung visi perusahaan menjadi Smart & Connected Airport. Pemanfaatan EBT di bandara AP II akan menggunakan teknologi-teknologi baru, yang bisa diintegrasikan dengan teknologi eksisting,” ungkapnya.

Adapun di dalam masterplan Eco Airport 2021 – 2030, AP II fokus pada pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai energi baru terbarukan.

“Pada Fase Pertama yakni 2021, sudah diimplementasikan pemanfaatan EBT yakni PLTS  (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang dipasang di atap bangunan di sejumlah gedung di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu dan Bandara Banyuwangi dengan kapasitas 1,83 MWp (megawatt peak).”

Kemudian pada Fase Kedua yakni tahun ini direncanakan penggunaan PLTS Atap mencapai EBT 3,78 MWp, serta selanjutnya pada Fase Ketiga yaitu 2023-2025 direncanakan pemanfaatan PLTS di atas tanah (ground mounted) berkapasitas 18,69 MWp dan PLTS terapung (floating) berkapasitas 1,8 MWp. Pada 2025, ditargetkan seluruh 20 bandara AP II telah memiliki PLTS dengan kapasitas 26,34 MWp,” kata Awaluddin.

Di dalam pemanfaatan EBT ini, AP II mempersiapkan 3 aspek penting yakni SDM, proses dan teknologi.

Aspek SDM terkait dengan kompetensi teknik kelistrikan berbasis energi baru terbarukan, kemudian proses terkait prosedur baku dalam pengoperasian energi baru terbarukan yang efektif dan efisien, serta teknologi terkait dengan penggunaan platform yang tepat guna mengoperasikan energi baru terbarukan.

Adapun terkait penggunaan teknologi kelistrikan, AP II saat ini juga telah membangun sistem yang dinamakan MANTRI (Monitoring System of Airport and Non-Airport Threshold Electrical Infrastructure) guna mengendalikan dan memonitor secara real time penggunaan energi di lingkungan AP II. (Faraaz/Rom)

LAINNYA