Anjuran WHO Tinggalkan Pemanis Buatan untuk Hidup Lebih Sehat

waktu baca 2 minutes
Rabu, 17 Mei 2023 14:15 0 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD – Penggunaan pemanis buatan yang dianggap mengandung lebih sedikit kalori dan mendukung program diet ternyata mendapat garis merah dari badan kesehatan dunia WHO.

Imbauan mengenai penggunaan pemanis buatan yang perlu diwaspadai tersebut dikemukakan oleh Francisco Branco, Direktur Nutrisi dan Keamanan Pangan WHO, pada 16 Mei 2023 dalam suatu laporan tertulis.

Francisco mengatakan bahwa pemanis buatan tidak memiliki nilai gizi dan setiap orang seharusnya membiasakan diri sejak dini untuk tidak mengkonsumsi rasa manis secara berlebihan untuk menjaga kesehatan.

“NSS (non sugar sweeteners) bukanlah faktor makanan esensial dan tidak memiliki nilai gizi. Orang-orang harus mengurangi rasa manis dari makanan secara keseluruhan, mulai dari awal kehidupan, untuk meningkatkan kesehatan mereka,” tutur Francisco Branco.

Selama ini pemanis buatan menjadi pilihan untuk orang-orang yang memiliki program diet ataupun penderita diabetes yang ingin tetap mengkonsumsi kudapan atau minuman manis.

Pemakaian pemanis buatan, sebenarnya tidak hanya tidak membantu mengontrol berat badan dalam program diet apapun. Tetapi juga justru menimbulkan resiko baru, yakni munculnya gejala penyakit diabetes tipe 2 dan juga penyakit kardiovaskular. Selain itu, komsumsi pemanis buatan juga dapat meningkatkan resiko kematian dini.

Francisco Branco mengatakan bahwa lebih baik mengkonsumsi makanan yang sudah manis secara alami seperti buah-buahan untuk mengurangi asupan gula bebas.

Pemanis buatan yang beredar di pasaran dan banyak dikonsumsi masyarakat selama ini antara lain acesulfame K, sukralosa, aspartame, advantame, neotame, cyclamates, sakarin, stevia dan turunan stevia.

Sedangkan imbauan di atas tidak termasuk produk-produk perawatan dan kebersihan pribadi yang mengandung pemanis buatan, misalnya krim kulit, obat-obatan, pasta gigi, gula rendah kalori dan gula alkohol (poliol). Gula rendah kalori dan poliol merupakan turunan gula dan tidak termasuk NSS.

Imabuan WHO tersebut merupakan rangkaian dari anjuran diet sehat yang bertujuan membentuk tubuh yang sehat sepanjang hidup, menaikkan kualitas pengaturan makan, dan juga pencegahan penyakit tak menular yang harus diperhatikan di belahan dunia mana pun. (*)

LAINNYA