Analisis Pangan dalam Menilai Kandungan Gula pada Minuman Thai Tea

waktu baca 3 minutes
Selasa, 17 Jun 2025 12:47 0 Redaksi

OPINI | TD — Thai tea adalah salah satu minuman yang hampir selalu berhasil memikat hati banyak orang. Rasanya yang manis, creamy, dan warna yang cantik, terutama saat disajikan dingin, menjadikannya pilihan favorit. Namun, di balik segelas Thai tea yang tampak sederhana, terdapat fakta mengejutkan mengenai kandungan gula yang tinggi.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dalam satu porsi Thai tea berukuran 500 ml, kandungan gula dapat mencapai 36,5 gram! Angka ini belum termasuk topping yang sering ditambahkan, seperti susu kental manis atau sirup tambahan. Padahal, batas konsumsi gula harian yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia hanya 50 gram. Dengan kata lain, hanya dari satu gelas Thai tea, Anda sudah hampir mencapai batas konsumsi gula harian yang disarankan.

Seringkali, konsumsi Thai tea tidak berdiri sendiri. Banyak orang yang setelah menikmati Thai tea, melanjutkan dengan camilan manis seperti donat, es teh manis, atau makanan manis lainnya. Jika semua ini dijumlahkan, total asupan gula dalam sehari bisa sangat tinggi. Efek dari konsumsi gula berlebih ini bisa beragam, mulai dari peningkatan berat badan, rasa lelah yang berlebihan, hingga risiko diabetes. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi dapat memengaruhi suasana hati, menyebabkan kecemasan, stres, atau bahkan depresi tanpa sebab yang jelas (Jacques et al., 2019).

Fenomena ini tidak hanya terjadi pada Thai tea. Minuman kekinian lainnya, seperti milk tea boba, juga dikenal memiliki kandungan gula yang sangat tinggi. Sebuah studi menemukan bahwa kadar gula dalam minuman ini bisa mencapai hampir 95% dari batas konsumsi harian yang dianjurkan (Veronica et al., 2022). Hal ini menunjukkan bahwa banyak minuman yang tampaknya lezat dan menyegarkan sebenarnya mengandung gula dalam jumlah yang sangat tinggi.

Namun, bukan berarti kita harus sepenuhnya menghindari Thai tea. Masih ada cara untuk menikmati minuman ini dengan lebih bijak. Anda bisa meminta untuk mengurangi kadar gula, memilih varian yang tidak terlalu manis, atau membatasi konsumsi Thai tea hanya pada saat-saat tertentu ketika Anda benar-benar menginginkannya. Dengan cara ini, Anda tetap bisa menikmati kelezatan Thai tea tanpa harus khawatir tentang dampak negatif dari konsumsi gula berlebih.

Intinya, Thai tea boleh dinikmati, asalkan kita menyadari batasan yang ada. Makanan dan minuman yang manis memang menggoda, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, bisa berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan asupan gula harian kita agar tetap sehat dan bugar.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kandungan gula dalam minuman seperti Thai tea, kita dapat membuat pilihan yang lebih sehat dan tetap menikmati kelezatan yang ditawarkan.

Penulis: Dwi Maulina, Mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng

Editor: Mohamad Romli

Referensi:
1. Jacques, A., Chaaya, N., Beecher, K., Ali, S. A., Belmer, A., & Bartlett, S. (2019). The impact of sugar consumption on stress-driven, emotional, and addictive behaviors. Neuroscience & Biobehavioral Reviews, 103, 178–199.
2. Rosita, N. (2023). Analisis kandungan gula pada minuman kekinian Thai Tea, Milk Boba, dan Ice Tea. Journal of Natural Sciences, 4(2), 71–78.
3. Veronica, M. T., Ilmi, I. M. B., & Octaria, Y. C. (2022). Kandungan gula sangat tinggi dalam minuman teh susu dengan topping boba. *Amerta Nutrition*, 6(1), 171–176. (*)

LAINNYA