KABUPATEN TANGERANG | TD — Polresta Tangerang menggelar apel pergeseran pasukan pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS), Sabtu, 10 Februari 2024. Apel ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Tangerang, Komisaris Besar Baktiar Joko Mujiono.
Kapolres mengatakan, apel ini bertujuan untuk mengecek kesiapan personel yang akan melaksanakan pengamanan di TPS-TPS di seluruh wilayah hukum Polresta Tangerang.
“Sekaligus memastikan personel petugas yang melakukan pengamanan TPS ini paham dengan tugas-tugasnya dalam rangka mengamankan TPS-TPS tersebut,” katanya.
Selain itu, apel ini juga untuk mengecek kelengkapan peralatan yang harus dibawa oleh personel pengamanan TPS.
“Sehingga ketika pelaksanaan tugas tidak ada kendala,” imbuhnya.
Baktiar menjelaskan, dalam beberapa hari ke depan, personel pengamanan TPS akan langsung menuju ke desa-desa dan TPS masing-masing untuk segera menyesuaikan diri ke lingkungannya dan memahami karakter wilayah di lingkungan TPS. “Dan memahami kerawanan-kerawanan yang ada di situ,” katanya.
Baktiar menambahkan, Polresta Tangerang telah menyiapkan 1.042 personel untuk mengamankan 5.431 TPS di wilayah hukumnya.
“Personel gabungan ini dari Polresta Tangerang itu sendiri, ada BKO dari Polda Banten , personel dari Polresta Tangerang ada 700, BKO ada 250, jadi 950, dan dari Brimob 98 personel,” ungkapnya.
Selain itu, Polresta Tangerang juga, kata Kapolres, telah memetakan beberapa wilayah yang rawan konflik pada saat pemungutan suara.
“Untuk wilayah di Polresta Tangerang kerawanan di TPS yang kami lihat ini ada beberapa tempat yang rawan banjir, seperti di daerah Kresek yang ada di pinggiran sungai, kemudian ada beberapa TPS yang berada di kecamatan di wilayah hukum Pasarkemis yang rawan terkena banjir karena TPSnya tidak jauh dari sungai tapi di sana ada tanggul, sejauh tanggul itu aman insyaallah tidak banjir, kalau pun terjadi hujan berturut-turut menurut laporan itu hanya genangan saja,” tuturnya.
Baktiar menegaskan, pihaknya akan mengawasi distribusi logistik pemilu, termasuk surat suara.
“Kami ada pengamanan di KPU, Bawaslu, di antaranya memonitor distribusi aman atau tidak, apalagi kotak suara ini rawan dan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga mengganggu pemilu,” pungkasnya. (Haidar/Red)