Altseason II 2025 Game Over!!

waktu baca 4 minutes
Kamis, 28 Agu 2025 13:26 0 Nazwa

KRIPTO | TD – Pada paruh pertama bulan Juli 2025, penulis sempat mempublikasikan artikel di Tangerang Daily berjudul: “Altseason Tahap 2 Terkonfirmasi Penuh!” Pada saat itu, Bitcoin berhasil menembus level psikologis 110.000 dan melesat cepat hingga 118.000. Tidak lama berselang yaitu tepat di minggu kedua bulan Juli, Bitcoin mencetak All Time High (ATH) baru di 123.250.

Kenaikan ini disertai reli besar-besaran di hampir semua altcoin, membentuk pola klasik pump & dump sinusoidal. Ethereum, BNB, LINK, hingga beberapa altcoin lain melejit ke level yang belum pernah tersentuh sejak awal tahun, sementara pasar retail diliputi euforia.

Perjalanan ini mencapai klimaks pada 14 Agustus ketika Bitcoin menorehkan ATH terbaru di kisaran 124.500. Namun, kegembiraan itu hanya seumur jagung. Setelah puncak tersebut, Bitcoin langsung terkoreksi selama tujuh hari berturut-turut hingga menutup minggu dengan titik terendah di 108.250 pada 26 Agustus 2025.

Momentum ini sekaligus menandai kapitulasi tahap 2 yang jauh lebih ekstrem dibanding kapitulasi tahap pertama di awal Agustus. Pada kapitulasi tersebut, market maker, smart money, dan whale melepas sebagian besar aset mereka untuk mengunci profit di harga tinggi. Sebagian sisanya tetap ditahan, bukan untuk reli lagi, melainkan untuk didistribusikan bertahap agar potensi keuntungan bisa diperas maksimal.

Lima Alasan Altseason Tahap 2 Sudah Berakhir

  1. Double Top dengan Higher High

Bitcoin membentuk pola double top dengan karakteristik higher high. Pola ini persis seperti yang terjadi pada Altseason Tahap 1 di kuartal IV 2024. Pola semacam ini lazim menjadi sinyal akhir sebuah siklus reli.

  1. Tiga Candle Merah Mingguan Berturut-turut

Dalam time frame mingguan, Bitcoin mencetak tiga candle merah berturut-turut, yang berarti pasar mengalami koreksi berkelanjutan selama tiga pekan penuh setelah reli panjang selama empat bulan dari titik bottom 74.500. Tekanan jual yang konsisten ini menandai fase exhaustion atau kelelahan tren.

  1. Ethereum Pecahkan ATH Setelah 4 Tahun

Ethereum akhirnya mencetak ATH baru setelah hampir empat tahun tertahan di bawah rekor lamanya. Pencapaian ini jelas menegaskan bahwa puncak altseason sudah tervalidasi, karena pemimpin altcoin berhasil menorehkan rekor historis yang selama ini ditunggu pasar.

  1. Distribusi oleh Pemain Besar

Market maker, institusi, dan whale telah melakukan penjualan Bitcoin dan altcoin secara massif. Sebagian dari aset mereka memang masih ditahan, namun hanya untuk distribusi bertahap, bukan lagi akumulasi. Strategi ini umum dilakukan untuk memaksimalkan profit sambil perlahan menguras likuiditas pasar.

  1. Paruh Kedua Agustus: Resmi Fase Distribusi

Pada paruh kedua Agustus ditandai kapitulasi besar dan dimulainya fase distribusi. Artinya, altseason tahap 2 sudah resmi selesai, digantikan oleh periode di mana reli semu hanya menjadi alat untuk memancing investor ritel agar terjebak di harga tinggi.

Apakah Setelah Altseason Langsung Masuk Bear Market?

Jawabannya: tidak serta-merta.

Sejarah menunjukkan bahwa setelah altseason berakhir, pasar tidak langsung jatuh bebas ke jurang bear market. Biasanya ada fase distribusi yang berlangsung sekitar dua bulan. Artinya, September hingga pertengahan Oktober 2025 akan menjadi periode penuh jebakan.

Pada fase ini, altcoin sering menampilkan relief rally, yakni kenaikan signifikan yang tampak seperti tanda kebangkitan padahal hanya kenaikan semu. Investor ritel yang kurang jeli akan terjebak FOMO, masuk di harga tinggi, lalu akhirnya terpangkas karena pergerakan berakhir dengan higher low dan disusul turunan tajam.

Bear market diperkirakan baru dimulai pada akhir Oktober 2025. Dari titik itu, Bitcoin akan perlahan melakukan breakdown bertahap dengan target menuju kisaran 90.000 USD, yang kemungkinan besar tercapai pada kuartal I tahun 2026.

Nasehat untuk Investor di Fase Distribusi

  1. Fokus Spot, Hindari Futures

Pergerakan harga di fase distribusi sangat liar. Trading futures berisiko tinggi karena volatilitasnya tidak terprediksi.

  1. Pilih Koin Fundamental

Jika tetap ingin aktif, fokuslah pada koin berfundamental kuat seperti Bitcoin dan BNB. Gunakan metode grid averaging: membeli bertahap di level penurunan dan menjual bertahap di level kenaikan.

  1. Manfaatkan Volatilitas

Walaupun tren besar sedang melemah, volatilitas tetap bisa dimanfaatkan untuk mencari cuan jangka pendek.

  1. Strategi Aman: Keluar Sementara

Untuk investor konservatif, opsi terbaik adalah menjual aset sekarang dan menunggu masuk kembali pada kuartal I 2026 ketika harga lebih stabil.

  1. Manajemen Risiko Adalah Kunci

Apapun strategi yang dipilih, disiplin adalah benteng terakhir. Jangan serakah dan jangan terjebak euforia palsu.

Penutup

Altseason II 2025 resmi Game Over. Euforia yang sempat membuncah sejak Juli kini berganti dengan kenyataan distribusi yang tenang namun mematikan. Dua bulan ke depan akan menjadi periode penuh jebakan: di permukaan terlihat manis, namun sesungguhnya sedang dipersiapkan jalan menuju bear market.

Investor yang paham siklus akan melihat periode ini bukan sebagai peluang emas, melainkan sebagai peringatan dini. Saatnya waspada, saatnya menata strategi, dan saatnya menerima bahwa setiap puncak selalu diikuti lembah.

Penulis: Sugeng Prasetyo (Pengamat Pasar Kripto)

Editor: Nazwa


Disclaimer: Penting untuk dicatat bahwa berinvestasi dalam aset kripto membawa risiko yang signifikan. Informasi yang disampaikan dalam artikel ini bersifat umum dan tidak dimaksudkan sebagai panduan utama untuk pengambilan keputusan investasi. Penulis dan redaksi TangerangDaily.id tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul akibat keputusan investasi yang diambil berdasarkan informasi dalam artikel ini. Sebelum memulai investasi, disarankan untuk melakukan penelitian yang mendalam dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan yang berpengalaman. (*)

LAINNYA