Ajak UKM Bangkit dari Pandemi, Alfamart dan Nestlé Gelar Festival UKM Sabang-Merauke

waktu baca 3 menit
Sabtu, 29 Jan 2022 15:52 0 60 Redaksi TD

TANGERANG | TDPT Sumber Alfaria Trijaya Tbk bekerjasama dengan Nestlé, menggelar Festival UKM Class 2022 bertemakan “Warisan Leluhur” yang dihadiri ribuan peserta dari Sabang sampai Merauke, Kamis (27/1). Festival UKM ini merupakan upaya Alfamart dan Nestlé sebagai komitmen kedua perusahaan untuk membantu dan memberdayakan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di seluruh wilayah Indonesia.

Menanggapi kegiatan ini, Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, berharap Festival UKM Class Alfamart 2022 yang didukung Nestlé ini, rutin digelar untuk memperkuat pengetahuan dan strategi bisnis bagi para pelaku UKM di tanah air.

“Kuncinya adalah inovasi dan adaptasi. Kita berharap para pelaku UKM di tanah air bisa memanfaatkan forum bisnis hari ini untuk memperkaya pengetahuannya. Sehingga dapat diterapkan di bisnisnya masing-masing,” tambahnya.

Sementara itu, Corporate Affairs Director Nestlé Indonesia, Sufintri Rahayu, merasa bahwa program ini sangat penting untuk para UMKM di Indonesia, terutama di masa pendemik ini. menjelaskan bahwa penyelenggaraan Festival UKM Class 2022 bersama Alfamart ini sejalan dengan ambisi Nestlé untuk senantiasa maju bersama dengan Indonesia.

“Selama 50 tahun di Indonesia, berpegang teguh pada komitmen kami untuk berinvestasi di Indonesia, kami juga percaya bahwa salah satu kunci kegiatannya adalah dengan terus mendukung menaik-kelaskan para pelaku UMKM, karena kami percaya bahwa UMKM adalah salah satu kunci dari perkembangan ekonomi di Indonesia. Kami berharap program ini juga dapat membantu para pelaku UMKM untuk berkembang, serta menyemangati mereka untuk berperan dalam mewujudkan tujuan Nestlé, yaitu untuk menggunakan potensi makanan guna meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang,” terangnya.

Festival UKM ini dibuka secara daring oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, di sela-sela kunjungan kerjanya ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia bahkan membuka kata sambutannya dengan sebuah pantun.

“Dari Singapura ke Batam naik kapal Feri, Tujuannya untuk main golf di Nongsa. Bersama kita ikuti Festival UKM Class Alfamart ini, demi UKM Kreatif untuk bangkitkan bangsa. “Festival UKM Class Alfamart ini adalah bentuk inovasi, adaptasi dan kolaborasi yang baik. Ini adalah inspirasi yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia,” katanya.

Pihaknya sangat mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan Alfamart bersama Nestlé dan Unilever. Dan senang sekali bisa diajak berkolaborasi bersama Alfamart, khususnya untuk memajukan pelaku UKM Indonesia

Ia menambahkan, di tahun 2030, Indonesia diharapkan dapat menjadi ekonomi ke-7 terbesar di dunia. Dan untuk mewujudkannya, di masa pandemi ini, para pengusaha harus bergandengan tangan menumbuhkan optimisme dalam pemulihan ekonomi.

Bantuan Modal Usaha

Dalam acara Festival UKM Class 2022 ini, Alfamart dan Nestlé juga membagikan banyak hadiah bagi para pelaku UKM. Selain voucher belanja Alfamart yang mencapai Rp 50 juta, juga akan dibagikan bantuan modal usaha Rp 50 Juta untuk pelaku UKM yang beruntung.

Para pembicara di Festical UKM Class Alfamart 2022 juga berkompeten di bidangnya masing-masing. Mulai dari Indra  Bekti dan Sarah Keihl, artis dan selebgram yang sukses menekuni dunia usaha, entrepreneur tanah air yang juga anggota DPR RI, Sihar Sitorus, Brand Designer Rio Purba, Instagram Expert Niko Julius, owner Rumah Uis Averiana Barus, owner Batik Warna Alam Putri Merdekawati, CEO Plasticpay Suhendra, Virtual Store Alfamart Agung Nugroho, Tenant Relation Alfamart Arief Priyadi serta Dev. Chef Food Business Unit Nestlé Indonesia Robi Abdurrochman dan Digital Ops Manager Unilever Audi Mutaqien.

Salahsatu pelaku UKM yang berbisnis obat-obatan herbal warisan leluhur, Andre Septiano, mengapresiasi digelarnya Festival UKM Class 2022 bertemakan “warisan leluhur” ini. Owner Minyak Karo Timbang Rasa ini belajar banyak dari para pembicara terkait strategi branding dan upaya digitalisasi bisnis yang mengangkat produk kearifan lokal.

“Kita jadi paham strategi bisnis yang mengangkat produk kearifan lokal itu seperti apa. Jadi meskipun produknya jadul, bisa dikemas dan dipasarkan sedemikian rupa dengan adaptasi masa kini. Sehingga pasarnya juga semakin besar,” terangnya. (Ril/Rom)

LAINNYA