BANDARA | TD — Sebanyak 25 lulusan SLTA yang merupakan warga di sekitar Bandara Udara naungan PT Angkasa Pura II mengikuti pelatihan Cargo Handling di Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug, Kabupaten Tangerang.
Senior General Manager of Community Development Center PT Angkasa Pura II Amirzal mengatakan, pelatihan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian perseroan dalam program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). “Ini memberikan bekal kepada masyarakat sekitar Bandara untuk mengurangi angka pengangguran,” ujarnya Senin 13 Desember 2021.
Menurut Amirzal ini adalah program berkelanjutan oleh PT Angkasa Pura II. Para peserta adalah putra putri sekitar Bandara, seperti Bandara Soekarno-Hatta, Kualanamu, Husein Sastranegara dan juga Halim Perdanakusuma. “Harapan kita semua, semoga hasil pelatihan ini dapat menjadi bekal untuk mereka di kemudian hari,” kata Amirzal.
Ia menjelaskan, mereka nantinya siap terjun ke dunia kerja dalam bidang cargo handling di Bandara masing-masing asal daerah peserta.
“Ini salah satu persyaratan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kargo. Tentu dalam persyaratan itu sudah memenuhi apa yang diberikan dalam pelatihan saat ini. Semoga hasil pelatihan ini dapat menjadi bekal untuk mereka dalam dunia kerja,” ujarnya.
Menurut Amrizal, pelatihan ini juga merupakan program keempat pada tahun 2021 ini. Sebelumnya, PT Angkasa Pura II juga telah memfasilitasi dan memberikan pelatihan yang sama.
“Sebelumnya ada pelatihan Aviation Security (Avsec), pelatihan IT dan branding yang kami berikan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” jelasnya.
Program pelatihan dalam penanganan kargo PT Angkasa Pura Solusi Integra (APS) inisiasi ini berlangsung selama sepekan sejak 6 Desember 2021 lalu. Seluruh peserta pelatihan cargo handling angkatan pertama ini lulus.
Direktur PPI Curug Asri Santosa menuturkan pelatihan khusus tersebut merupakan kerjasama untuk meningkatkan sumber daya manusia. Juga pembekalan kepada masyarakat agar siap memasuki dunia kerja.
“Pelatihan ini selama 5 hari kerja. Tentunya ini salah satu pemberian keilmuan yang memang bisa terapkan di dunia penerbangan. Mereka tentunya mendapat keilmuan tentang bagaimana aturan-aturan yang berlaku. Juga prosedur-prosedur apa yang akan mereka jalani ketika mereka nanti bekerja di bandara-bandara,” tuturnya. (Faraaz/Rom)