Survei IPO: Popularitas WH Melejit 89,6 Persen, Kalahkan Rano Karno dan Andika Hazrumy

waktu baca 2 minutes
Minggu, 12 Des 2021 08:34 0 Redaksi TD

BANTEN | TD — Popularitas Wahidin Halim (WH) berdasarkan survei Indonesia Political Opinion (IPO) mengalahkan Rano Karno dan Adhika Hazrumy.

Survei yang berlangsung pada periode 29 November – 2 Desember 2021 tersebut menyebutkan tingkat popularitas Wahidin Halim menyentuh 89.6%. Sedangkan Rano Karno 87.5%, Adhika Hazrumy 76.9% dan Iti Octavia Jayabaya 44.7 persen.

Walaupun popularitas Wahidin Halim menembus angka 89.6%, menurut Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra, popularitas masing- masing tokoh masih sangat dinamis. Hal ini terlihat dari jarak antar tokoh paling popular yang masih dekat. Yakni antara Wahidin Halim, Rano Karno, Andhika Hazrumy, dan Iti Octavia Jayabaya.

Salah satu indikator yang turut serta mendongkrak poupularitas Wahidin Halim dan Andhika Hazrumy adalah tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Wahidin Halim selaku Gubernur Banten dengan Wakil Gubenur Andhika Hazrumy.

Dari hasil survei di lapangan menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wahidin Halim, 57% masyarakat puas dan 11% sangat puas. Sedangkan 23% menyatakan tidak puas dan hanya 9% yang menyatakan sangat tidak puas.

Sementara penilaian publik kepada Andhika Hazrumy, dengan kategori puas 47% dan sangat puas 3%. Sedangkan yang tidak puas dengan kinerja Andhika Hazrumy ada 28% dan sangat tidak puas 22%.

“Sejauh ini tingkat kepuasan pada kinerja Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy masih cukup mengimbangi tingkat persepsi pada Gubernur Wahidin Halim,” ujar Dedi saat diskusi media dan konferensi pers di salah satu rumah makan di bilangan kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Sabtu 11 Desember 2021.

Karena itu, lanjut Dedi, Penilaian publik dalam mengapresiasi kinerja Wahidin Halim lebih tinggi ketimbang wakilnya. “Rerata kepuasan publik pada kinerja Gubernur Banten Wahidin Halim cukup baik. Meskipun dalam bidang politik dan penegakan hukum cenderung kecil persentasenya. Namun masih jauh lebih besar tingkat kepuasan dibanding yang tidak,” ucap Dedi.

Survei ini, terang Dedi, untuk mengukur persentase pengetahuan empiris publik terhadap konstelasi politik di tahun pemilihan 2024 dan menguji preferensi pemilih apakah kinerja pemerintah daerah selama ini menjadi rujukan pemilihan atau tidak. Serta mengumpulkan alasan- alasan empiris yang akan dijadikan rujukan memilih. Melibatkan 1.200 responden yang tersebar di delapan Kabupaten/Kota Provinsi Banten. Pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat dengan tingkat akurasi data 95% memiliki pengukuran kesalahan (sampling error) 2.50%. (Red/Rom)

 

LAINNYA