Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, meninjau progres pengerjaan program Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Ranca Labuh, Kecamatan Kemiri, dan berdialog langsung dengan warga penerima manfaat. (Foto: Ist)TANGERANG | TD — Sentuhan kepedulian hadir di Desa Ranca Labuh, Kecamatan Kemiri. Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah, turun langsung meninjau pelaksanaan program Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Selasa (28/10/2025).
Didampingi Camat Kemiri dan unsur Forkopimcam, Wabup Intan meninjau dua rumah—satu telah rampung direnovasi dan satu lainnya masih dalam tahap pengerjaan. Dalam kunjungan itu, ia menyapa warga penerima manfaat dan memastikan proses renovasi berjalan sesuai harapan.
“Hari ini kami ingin memastikan langsung sejauh mana progres bedah rumah di Kemiri. Selain meninjau, kami juga berdialog dengan warga penerima manfaat agar program ini benar-benar dirasakan manfaatnya,” ujar Intan.
Tahun 2025, Kecamatan Kemiri mendapatkan kuota 50 unit rumah untuk program bedah RTLH. Wabup Intan berharap program tersebut tidak berhenti di sini. Ia mendorong pemerintah kecamatan dan desa untuk membangun kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pihak pengembang perumahan, agar semakin banyak warga yang bisa menikmati rumah layak huni.
“Saya berharap ke depan kolaborasi makin luas. Jika tahun ini 50 unit, mudah-mudahan tahun depan bisa 100 unit. Semakin banyak pihak terlibat, semakin cepat pula kita mewujudkan rumah layak untuk semua,” tegasnya.
Kunjungan Wabup Intan juga diwarnai dengan momen haru. Ia menyambangi rumah Ibu Aisyah, warga Desa Kemiri yang merawat suaminya yang sakit selama lima tahun. Dalam kesempatan itu, Wabup menyerahkan kursi roda dan paket sembako sebagai bentuk empati dan dukungan moral.
“Kami ingin membantu meringankan beban Bu Aisyah dan keluarga. Semoga bantuan ini bisa sedikit menambah semangat dan harapan,” tuturnya lembut.
Program Bedah Rumah ini menjadi salah satu langkah nyata Pemkab Tangerang dalam mewujudkan kesejahteraan warga melalui hunian yang layak, sehat, dan manusiawi—serta memperkuat nilai gotong royong di tengah masyarakat. (*)