KESEHATAN | TD – Meskipun sering dianggap sebagai alternatif yang “lebih aman” dibandingkan rokok tradisional, penggunaan vape atau rokok elektrik ternyata memiliki risiko kesehatan tersendiri, termasuk dampak negatif pada kesehatan mata. Paparan nikotin dan berbagai zat kimia dalam cairan vape dapat menyebabkan masalah serius, terutama jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan vape dan gangguan pada sistem penglihatan.
Berikut adalah lima risiko utama yang perlu diperhatikan, beserta langkah-langkah bertahap untuk mulai menghentikan kebiasaan ini.
1. Mata Kering dan Iritasi
Nikotin yang terkandung dalam vape dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, termasuk yang berada di sekitar mata. Hal ini berdampak pada produksi air mata, sehingga kondisi mata menjadi lebih kering. Gejala yang muncul bisa berupa rasa gatal, perih, kemerahan, hingga pandangan yang kabur.
2. Risiko Katarak
Paparan bahan kimia dari uap vape dapat memicu stres oksidatif pada lensa mata. Stres ini berpotensi mempercepat proses kekeruhan lensa yang dikenal sebagai katarak. Kondisi ini dapat mengurangi kualitas penglihatan secara bertahap dan biasanya hanya dapat diatasi melalui tindakan medis.
3. Gangguan Saraf Optik
Zat berbahaya dalam cairan vape dapat memengaruhi sistem saraf pusat, termasuk saraf optik. Jika tidak ditangani, hal ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan permanen, seperti penurunan ketajaman penglihatan hingga risiko kebutaan sebagian.
4. Peradangan Mata (Uveitis)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengguna vape memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk mengalami uveitis, yaitu peradangan pada lapisan tengah mata. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, sensitivitas terhadap cahaya, dan bahkan kerusakan permanen jika tidak ditangani dengan baik.
5. Degenerasi Makula
Degenerasi makula adalah kondisi yang merusak bagian tengah retina yang berperan penting dalam penglihatan sentral. Paparan senyawa kimia dari vape dapat mempercepat proses ini, terutama pada orang yang lebih tua, sehingga meningkatkan risiko kehilangan penglihatan secara bertahap.
Menghentikan penggunaan vape memang bukan hal yang mudah, terutama jika sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Namun, ada beberapa langkah bijak yang dapat diterapkan secara bertahap:
Vape bukanlah solusi tanpa risiko. Meskipun tidak mengandung tar seperti rokok tradisional, zat kimia di dalamnya tetap berpotensi merusak organ vital, termasuk mata. Menyadari dampak yang mungkin terjadi dan mulai mengambil langkah perlahan untuk berhenti adalah keputusan bijak demi menjaga kesehatan jangka panjang. Mata adalah jendela dunia, dan menjaga kesehatannya adalah bentuk perhatian terhadap diri sendiri yang sangat berharga. (*)