Ilustrasi (Foto: Freepik)EKBIS | TD — Di tengah derasnya permintaan institusional atas legitimasi aset digital, pengajuan ETF (Exchange-Traded Fund) bukanlah sekadar prosedur administratif melainkan juga untuk deklarasi nilai. Ia adalah bentuk keberanian untuk menyodorkan arsitektur teknologi ke hadapan regulator konservatif yang lamban namun menyaring dengan tajam. Pada titik ini, SUI sebagai blockchain Layer-1 yang berbasis bahasa Move muncul sebagai kontestan yang tak lagi bisa diabaikan, setelah secara resmi terdaftar dalam pengajuan ETF Nasdaq melalui kemitraan 21Shares.
– SUI adalah blockchain Layer-1 modular yang dibangun menggunakan Move Language.
– Memiliki paradigma keamanan berbasis sumber daya (resource-oriented safety).
– Arsitektur eksekusi paralel memungkinkan transaksi berjalan simultan tanpa saling konflik.
– Sederhananya: SUI bukanlah pesaing Solana, melainkan penyempurna struktural dalam dimensi performa.
– SUI adalah ekosistem yang bernafas dengan beragam aplikasi Web3: DEX, marketplace NFT, Games, dan protokol DeFi.
– Tokenomik dirancang dengan alokasi seimbang untuk staking, insentif pengembang, dan distribusi komunitas.
– Emisi dirancang progresif, dan tata kelola akan bertransisi ke arah desentralisasi kolektif.
– Tiga indikator utama untuk disetujui sebagai ETF berbasis komoditas:
– Desentralisasi substansial.
– Tidak ada entitas tunggal yang mengendalikan harga atau suplai.
– Utilitas nyata dalam ekosistem on-chain.
– SUI telah memenuhi mayoritas kriteria tersebut, meskipun pengaruh dominan Mysten Labs sebagai pengembang inti perlu dievaluasi lebih lanjut.
– Peluncuran token SUI tergolong bersih secara legal, tanpa indikasi pelanggaran hukum sekuritas.
– Proses audit dilakukan secara transparan dan lebih rapi dibanding proyek-proyek era 2020-an.
– 21Shares telah meluncurkan produk derivatif (ETP) SUI di Eropa, membuka jalur masuk yang lebih luas bagi pengakuan regulasi di AS.
– Nasdaq dan 21Shares mengajukan Formulir 19b-4 ke SEC pada 23 Mei 2025.
– Evaluasi awal berlangsung antara 6–8 bulan, dengan batas waktu keputusan resmi pada 18 Januari 2026.
– Proses ini bisa diperpanjang jika ada keberatan publik atau permintaan klarifikasi.
– Estimasi probabilitas persetujuan:
– Jangka pendek (12 bulan, 2025–2026): 25–30%.
– Jangka menengah (3–5 tahun, hingga 2029): 60–70%.
– Faktor pendukung utama:
– Pertumbuhan jumlah validator independen.
– Desentralisasi tata kelola yang berkelanjutan.
– Ekspansi utilitas nyata di sektor Web3.
– Pengajuan ETF bukan satu kali jalan; banyak proyek besar berhasil setelah berkali-kali ditolak.
– Selama SUI menjaga kestabilan ekosistem, meningkatkan partisipasi global, dan memperkuat tata kelola komunitas, jalan menuju ETF tetap terbuka.
– Penolakan bukanlah kejatuhan, melainkan jeda naratif dalam perjalanan menuju pengakuan resmi.
ETF bukan semata soal regulasi — ia adalah panggung di mana teknologi diuji bukan oleh kecepatan, tetapi oleh ketahanannya terhadap sistem yang berpikir lambat namun menyaring dengan kejam.
SUI kini tengah mendaki tanjakan terjal: menyeimbangkan antara pengakuan hukum dan performa teknologi. Jika pengajuan ETF ini disetujui, maka itu bukan sekadar kemenangan bagi SUI — melainkan validasi atas arsitektur blockchain paralel-modular sebagai fondasi jaringan masa depan. Jika ditolak, itu bukan kekalahan, melainkan jeda strategis. Dalam dunia kripto, ketangguhan struktur jauh lebih berharga dibanding viralitas sesaat.
Penulis: Sugeng Prasetyo
Editor: Mohamad Romli
Sumber Referensi:
– [Cointelegraph] Link
– [Sui Documentation] Link
– [Sui Token Allocation] Link
– [Euronext Market Information] Link (*)