LINGKUNGAN | TD – Hari ini, 5 Juni 2025, merupakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Peringatan pentingnya lingkungan hidup ini telah digaungkan oleh United nations Environment Programme (UNEP) dari PBB sejak 52 tahun lalu, yakni tahun 1973.
Dalam peringatan hari lingkungan tersebut, sangat penting untuk meninjau kembali kondisi lingkungan di seluruh dunia. Kerusakan alam, krisis iklim, serta penyebab dan akibatnya yang dapat mengancam kelangsungan hidup semua makhluk bumi. Peringatan ini juga bertujuan mendorong kebijakan publik untuk berhenti menggunakan bahan berbahaya dan mengusahakan praktik-praktik berkelanjutan (sustainable).
Beberapa negara telah mengambil kesempatan dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini. Misalnya Korea Selatan berpartisipasi sebagai tuan rumah dalam pertemuan rutin badan lingkungan hidup internasional UNEP untuk mendorong kerjasama dalam pelestarian lingkungan di seluruh dunia. Pemerintah republik satu ini mencanangkan tajuk “Mengakhiri Polusi Plastik”.
Polusi plastik memang sudah berada pada level yang mengerikan dengan ditemukannya mikroplastik dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya. Keberadaan limbah plastik yang dapat masuk ke tubuh melalui makanan ini dipastikan menyebabkan berbagai penyakit serta terancamnya kelangsungan hidup.
Negara lainnya yang antusias dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah Venezuela. Seorang seniman setempat, Oscar Olivares, menggelar pembuatan mural dengan memanfaatkan 400.000 tutup botol plastik. Mural seluas 372 meter persegi berbentuk gambar burung makau tersebut dikerjakan bersama masyarakat umum yang datang dan tertarik. Gerakan ramah lingkungan ini menuai pujian karena menunjukkan semangat kebersamaan.
Sedangkan di Indonesia, pencanangan peringatan hari lingkungan hidup sedunia ini telah menjadi agenda Kementerian Lingkungan Hidup sejak sebulan lalu. Secara resmi, KLH menetapkan setiap instansi harus menyelenggarakan apel bersama dan aksi bersih-bersih. Sampah yang dibersihkan terutama yang berasal dari plastik.
Pembersihan lingkungan, terutama dari sampah plastik, merupakan salah satu langkah menuju target pengelolaan sampah plastik 50% di tingkat nasional. Target yang telah ditetapkan Presiden Prabowo dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tersebut akan terus meningkat hingga 100% pada tahun 2029.
Demikianlah semangat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bergaung dalam tema “Hentikan Polusi Plastik” berjalan dengan kolektif. Sampah plastik merupakan salah satu isu utama dalam pelestarian lingkungan dan krisis iklim. Karena dapat mencemari lingkungan hingga menurunkan daya hidup makhluk. Mari, bersama menjaga lingkungan kita dengan meminimalisir penggunaan plastik dan mengelolanya agar tidak memperparah kerusakan alam di sekitar kita! (Pat)