Pemkot Tangerang Klaim Stok Pangan Selama Ramadan Aman

waktu baca 2 menit
Jumat, 9 Apr 2021 18:29 0 47 Redaksi TD

KOTA TANGERANG | TDPemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama para pihak terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Anyar, Kota Tangerang, Jumat (9/4/2021).

Sidak tersebut untuk memastikan stok pangan di pasar menjelang bulan Ramadan.

Setelah memeriksa secara langsung, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan stok pangan di Kota Tangerang saat ini masih aman.

“Kalau kami lihat stok pangan di Kota Tangerang aman menjelang Ramadan sampai lebaran,” ujar Sachrudin.

Sachrudin juga memastikan tak ada kenaikan harga yang signifikan menjelang Ramadan. Bahkan untuk harga cabai merah yang sempat mengalami kenaikan pun kini berangsur-angsur normal.

“Ada beberapa kenaikan harga, biasa menjelang bulan Ramadan terjadi kenaikan harga. Misalnya daging, ayam, telur. Namun tidak signifikan kenaikannya. Tapi ada juga yang turun, misalnya cabai karena pasokannya sudah stabil,” jelasnya.

Tak hanya memastikan stok pangan, pihaknya juga melakukan pengujian bahan pangan untuk memastikan aman dikonsumsi.

“Jangan sampai mengandung bahan-bahan berbahaya seperti pengawet atau pewarna sintetis,” tuturnya.

Pemkot Tangerang juga, kata dia, membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk melakukan pengawasan dari tindakan penimbunan stok pangan saat permintaan meningkat.

“Kami lakukan pengawasan, koordinasi ketika ada hal yang perlu kami lakukan,” kata Sachrudin.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Abduh Surahman mengatakan, saat ini pasokan beras masih melimpah. Sebab para petani tengah panen raya.

“Untuk beras dan daging sifatnya tetap ada meski jumlah tidak bisa melonjak banyak karena kalau banyak enggak ada yang beli, ya bermasalah juga,” katanya.

Ia juga tengah mempertimbangkan untuk melakukan operasi pasar. Namun, masih dirancang skemanya agar tidak terjadi kerumunan warga.

“Karena kalau kami lakukan operasi pasar pengunjung pasti membludak. Apakah kami lakukan per RT atau per RW saja. Kalau kami lakukan ke level kecamatan dan kota khawatir ada penumpukan orang,” ujarnya. (Eko Setiawan/Rom).

LAINNYA