Ali Sarbani: Perjalanan Seorang Anak Petani Menjadi Pengembang Properti Terkenal

waktu baca 3 minutes
Selasa, 22 Apr 2025 10:09 0 Elvira

Ali Sarbani memiliki prinsip hidup yang sederhana namun mendalam, “Bukan uang yang utama, tapi bagaimana kita bisa memberi manfaat.” Prinsip inilah yang telah membimbingnya sepanjang perjalanan hidup. Lahir di Kudus dari keluarga petani, Ali membuktikan bahwa latar belakang yang terbatas tidak menghalangi seseorang untuk mewujudkan mimpi besar. Ia berhasil menapaki jalan menuju dunia properti dan kini dikenal sebagai salah satu pengembang yang berpengaruh dengan lebih dari seratus unit proyek yang berhasil dikembangkan.

Dari Kesederhanaan ke Dunia Properti

Ali tumbuh dalam keluarga yang sederhana, jauh dari dunia bisnis, teknik, atau desain. Namun, ada satu hal yang selalu melekat dalam ingatannya, yaitu gambar rumah dan mobil yang terpampang di partisi ruang tamu keluarga. “Itu adalah impian yang ayah saya buat untuk anak-anaknya, dan tanpa sadar, itu menjadi impian saya juga,” ujarnya dalam dokumenter “Sekali Seumur Hidup.”

Pada tahun 1995, Ali memutuskan merantau ke Semarang untuk kuliah sambil bekerja. Krisis moneter 1997 menghancurkan kondisi ekonomi keluarganya. Ia beralih usaha ke bisnis jual beli ponsel bekas yang ia tekuni selama 10 tahun. Namun, usaha tersebut belum membawanya untuk membeli rumah impiannya.

Mencari Tujuan di Jakarta dan Titik Balik Bisnis Properti

Pada 2009, Ali berpindah ke Jakarta dengan semangat baru, membawa modal sebesar Rp65 juta yang ia peroleh dari penjualan kios ponsel bekas miliknya. Namun, satu setengah tahun kemudian, usaha yang dijalani belum membuahkan hasil dan modal yang ada habis tanpa sisa. Dalam kondisi tersebut, Ali kembali ke Semarang dengan tangan kosong, hanya dengan doa sebagai pegangan.

Namun, takdir berpihak kepadanya. Di Plaza Simpang Lima, ia bertemu dengan teman lama yang mengajaknya untuk menghadiri seminar properti. Meskipun biayanya terasa berat, seminar tersebut ternyata gratis. Dari situlah Ali pertama kali mengenal dunia properti. Motivasi untuk memulai bisnis properti pun lahir.

Menghadapi Kejatuhan dan Bangkit Kembali

Ali memulai transaksi properti pertamanya dengan membeli rumah seharga Rp450 juta dan berhasil menawar harga menjadi Rp250 juta meskipun ia tidak memiliki modal. Setelah tiga bulan, ia berhasil membeli rumah tersebut seharga Rp275 juta dan menjualnya dengan tambahan fee Rp12 juta. Pengalaman pertama ini memberi Ali gambaran tentang dunia properti yang akhirnya membuatnya serius terjun ke dalamnya.

Pada 2012, Ali berhasil mengantongi proyek pembangunan rumah. Pada 2013, ia mengembangkan 10 unit, dan seterusnya hingga ratusan unit dalam satu proyek. Namun, pada 2014, ia mengalami kegagalan besar dengan lima proyek yang gagal akibat transisi pemerintahan dan regulasi yang berubah. Kerugian mencapai Rp2 miliar, yang memaksanya menjual rumah dan mobil hasil kerja kerasnya.

Meskipun begitu, Ali tidak menyerah. Ia kembali bangkit dengan tim yang lebih ramping dan fokus pada efisiensi. Ia memulai lagi dari nol dan berhasil membangun kembali karirnya sebagai pengembang properti.

Berbagi Ilmu dan Membuka Sekolah Developer

Ali Sarbani tidak pernah lupa bahwa titik balik hidupnya dimulai dari seminar gratis yang ia ikuti. Sejak 2017, Ali membuka kelas “Bisnis Properti Tanpa Modal Investor” untuk membantu orang lain memulai bisnis properti seperti dirinya. Kelas yang awalnya hanya untuk teman dekat kini berkembang pesat, menyebar ke berbagai kota di Indonesia dengan nama “Sekolah Developer.”

Ali berharap ilmunya bisa membantu lebih banyak orang. “Ilmu bisnis properti ini mungkin butuh empat tahun kalau kuliah, tapi bisa dirangkum dalam dua hari. Semua orang berhak mendapatkan kesempatan,” katanya.

Ali mengidolakan Ciputra, tetapi tokoh yang paling berpengaruh dalam hidupnya adalah ayahnya. “Waktu saya ingin masuk SPK, bapak bilang, ‘Mimpimu terlalu kecil. Kenapa cuma jadi perawat? Kenapa nggak punya rumah sakitnya?’ Itu momen saya mulai berani bermimpi besar.”

Kini, Ali Sarbani bukan hanya seorang pengembang properti sukses, tetapi juga seorang mentor yang menginspirasi banyak orang untuk mengejar mimpi mereka.

LAINNYA