Diklatkerja, penyedia platform Learning Management System (LMS) untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), semakin memperkuat perannya dalam sektor konstruksi Indonesia. Setelah AK3L (Asosiasi Keselamatan Kesehatan Kerja Lingkungan) mendapatkan akreditasi sebagai penyelenggara PKB, mereka kini menjadi asosiasi profesi terakreditasi ke-3 yang terintegrasi sepenuhnya dengan sistem SIKI LPJK Kementerian Pekerjaan Umum.
Pencapaian ini menunjukkan komitmen AK3L dalam menyediakan sistem pendidikan dan pelatihan yang lebih baik untuk tenaga kerja konstruksi. Melalui integrasi ini, nilai Satuan Kredit Pengembangan Keprofesian (SKPK) dapat terkirim secara otomatis ke sistem SIKI LPJK tanpa perlu laporan manual, meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan administratif, serta memastikan transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi.
Agung Nugroho, Co-founder diklatkerja, menyatakan bahwa platform LMS mereka memberikan solusi praktis bagi tenaga kerja konstruksi untuk mengembangkan kompetensi secara fleksibel dan efisien. Diklatkerja mempermudah peserta PKB dalam mengakses materi pembelajaran kapan saja, sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing.
Tahun 2027 dan 2028 diperkirakan ada ribuan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) yang habis masa berlakunya, dan untuk memperbaruinya, tenaga kerja konstruksi harus mengumpulkan poin SKPK yang disyaratkan. LMS diklatkerja menjadi solusi untuk mempercepat proses ini.
Sekretaris Jenderal AK3L, Endang Supriyatna, menekankan bahwa dengan integrasi ke dalam sistem SIKI LPJK, AK3L semakin memperkuat komitmennya dalam pelaksanaan PKB yang terintegrasi secara digital.
Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald A. Simanjuntak, Pengurus LPJK yang membidangi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, juga menyambut baik integrasi ini. Beliau berharap asosiasi profesi terakreditasi lainnya di sektor konstruksi dapat mengikuti jejak ini dalam pengembangan PKB berbasis digital.
Diklatkerja berkomitmen untuk terus menyediakan platform LMS yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan kompetensi di sektor konstruksi, memastikan tenaga kerja dapat memenuhi persyaratan kompetensi dengan cara yang lebih efisien dan terstruktur.
Press release ini juga sudah tayang di VRITIMES