Mengenal Imah Kopi Gunung Karang: Dari Sejarah Menuju Secangkir Kenikmatan

waktu baca 3 menit
Senin, 23 Des 2024 20:03 0 100 Redaksi

KULINER | TD Imah Kopi Gunung Karang merupakan salah satu kedai kopi yang mempromosikan kopi lokal khas dari Pandeglang. Baru-baru ini, organisasi IMIKI (Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia) di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten melakukan kunjungan untuk memahami lebih dalam tentang proses kopi dari bibit hingga siap disajikan. Terletak di lereng Gunung Karang, Imah Kopi menawarkan cita rasa kopi yang otentik dan pemandangan yang sangat menawan.

M. Rizval A.J, sebagai manajer Imah Kopi, menjelaskan bahwa coffee shop ini didirikan pada 26 November 2023. Imah Kopi Gunung Karang hadir sebagai bentuk dukungan bagi komoditas kopi lokal yang berasal dari Pandeglang. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan kembali kepada publik bahwa Banten juga memiliki kopi dengan cita rasa yang khas. Menariknya, hingga saat ini, Banten memiliki pohon kopi peninggalan VOC (Vereenigde Oost-Indischhe Compagnie) yang berjumlah sekitar delapan pohon.

Suasana pengunjung Imah Kopi Gunung Karang di Kampung Sanim, Desa Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Pandeglang. (Foto: Kharina Firantinoor untuk TangerangDaily)

Istilah “imah” berasal dari bahasa Sunda yang berarti rumah, mencerminkan bahwa kedai kopi ini berfungsi sebagai tempat bagi para petani kopi untuk memasarkan hasil pertanian mereka. Selain itu, nama akun Instagram yang menarik, @km0kopibanten, menunjukkan bahwa titik 0 kilometer kopi di Banten berada di Imah Kopi Gunung Karang.

Salah satu hal menarik dari Imah Kopi adalah pemberdayaan petani milenial. Semua karyawan di kedai kopi ini berasal dari kalangan petani muda, termasuk kelompok wanita tani yang bertugas menyajikan hidangan khas. Visi dan misi Imah Kopi, menurut M. Rizval, adalah “dari masyarakat untuk masyarakat”. Dengan demikian, kedai kopi ini didirikan tidak hanya untuk mencari laba, tetapi juga untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Komitmen Imah Kopi dalam menjaga kualitas kopi adalah daya tarik utamanya. Bibit kopi ditanam di sekitar kawasan Gunung Karang dengan tanah subur dan dirawat secara alami, menggunakan kotoran hewan sebagai pupuk, tanpa bahan kimia berlebihan, sehingga menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi. Setelah masa panen, biji kopi tersebut diproses di pabrik milik Imah Kopi sendiri sebelum disajikan dalam bentuk kopi yang lezat kepada pengunjung.

Suasana pemandangan alam di Imah Kopi Gunung Karang di Kampung Sanim, Desa Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Pandeglang. (Foto: Kharina Firantinoor untuk TangerangDaily)

Imah Kopi Gunung Karang tidak hanya menawarkan cita rasa kopi yang istimewa, tetapi juga keindahan alam yang memukau, menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata baru di Pandeglang. Bagi pengunjung yang ingin menikmati secangkir kopi dengan nuansa lokal dan keindahan alam, Imah Kopi adalah pilihan yang tepat.

Tertarik untuk menikmati secangkir kopi khas Banten dengan pemandangan nuansa alam yang menarik, segera berkunjung ke Imah Kopi yang berlokasi di Kampung Sanim, Desa Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Pandeglang.

Penulis: Intan Maharani, Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. (*)

LAINNYA