Cara Mengatasi ‘Burnout’: Strategi Kesehatan Mental untuk Menjaga Produktivitas

waktu baca 3 menit
Rabu, 30 Okt 2024 14:11 0 68 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TDBurnout, atau kelelahan mental, menjadi salah satu isu yang semakin sering dibahas di tengah-tengah dunia yang semakin modern dan serba cepat ini.

Banyak orang mengalami stres yang berkelanjutan, dan hal itu kebanyakan disebabkan oleh tuntutan pekerjaan, tekanan sosial, dan juga ekspektasi diri sendiri yang cukup tinggi.

Padahal, burnout ini dapat berakibat fatal pada beberapa hal, yaitu menurunnya produktivitas, munculnya masalah pada kesehatan fisik, dan gangguan mental yang semakin serius.

Gejala burnout yang dirasakan setiap individu cukup bervariasi, namun ada beberapa tanda yang umumnya muncul pada masalah ini.

Misalnya, seseorang yang mengalami burnout akan merasa lelah pada fisik maupun mental, menurunnya atau bahkan hilangnya minat dan semangat terhadap pekerjaan, serta sulit untuk berkonsentrasi.

Selain itu, rasa cemas, depresi, dan ketidakpuasan pada hidup juga sering kali muncul pada kondisi ini.

Dalam permasalahan ini, penting untuk segera mengenali gejala-gejala yang sedang di alami oleh seseorang yang sedang mengalami burnout. Sehingga, langkah-langkah untuk menanganinya dapat segera dilakukan.

Maka dari itu, penting untuk kita memahami cara-cara yang cukup efektif untuk mengatasi burnout, agar dapat kembali menjalani hidup yang seimbang dan juga produktif.

Beberapa Cara Untuk Mengatasi Burnout:

1. Strategi manajemen waktu dan prioritas.

Salah satu cara yang paling efektif dalam mengatasi burnout adalah dengan melakukan manajemen waktu dan prioritas yang lebih baik.

Ketika seseorang merasa terjebak dalam tumpukan pekerjaan yang tak berujung, langkah utama yang dapat dilakukan adalah dengan memprioritaskan pekerjaan yang benar-benar penting dan mendesak.

Salah satu teknik yang dapat kamu coba adalah matriks Eisenhower, di mana tugas dibagi menjadi empat kategori. Yaitu: penting dan mendesak, penting tetapi tidak mendesak, tidak penting tetapi mendesak, dan tidak penting tidak mendesak.

Dengan kategori tersebut, individu dapat lebih mudah memusatkan fokus mereka dan menghindari stres akibat tugas yang kurang penting.

2. Istirahat yang cukup dan lakukan relaksasi.

Salah satu cara yang efektif adalah istirahat dan relaksasi.

Banyak orang berpikir, bahwa semakin mereka banyak bekerja, semakin produktif pula mereka. Namun, kenyataannya adalah sebaliknya. Ketika seseorang bekerja tanpa jeda, konsentrasi dan produktivitas akan menurun, dan risiko terjadinya burnout akan meningkat.

Sebaliknya, bekerja dengan meluangkan waktu untuk istirahat yang cukup justru dapat membantu menjaga kinerja agar tetap optimal.

Meluangkan waktu untuk beristirahat, bukan hanya berarti berhenti bekerja dalam sejenak, tapi juga melibatkan kegiatan-kegiatan yang menenangkan sekaligus mengisi energi kembali.

Kegiatan-kegiatan yang dimaksud, seperti melakukan meditasi ataupun yoga selama beberapa menit di setiap hari. Jenis kegiatan tersebut dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan stres.

3. Membangun dukungan sosial.

Dukungan sosial adalah salah satu pilar penting dalam menjaga kesehatan mental. Banyak orang yang mengalami burnout merasa terasing dan tidak memiliki siapa pun untuk berbagi perasaan mereka.

Maka, menjalin persahabatan dengan orang-orang yang tepat sangat berharga, agar kamu memperoleh dukungan ketika membutuhkannya.

Teman, keluarga, atau rekan kerja dapat menjadi sumber dukungan yang sangat berharga selama masa-masa sulit. Menceritakan pengalaman dan perasaan yang membebanimu dengan mereka dapat membantu mengurangi ketegangan emosional. Tanggapan yang positif dan membangun dari mereka akan memberi perspektif baru untukmu tentang situasi yang dialami.

Itulah beberapa cara yang bisa kamu terapkan dalam mengatasi burnout.

Mengatasi burnout merupakan suatu proses yang memerlukan perhatian dan usaha. Dengan memahami penyebab dan gejalanya, serta menerapkan beberapa strategi solusi di atas, kamu dapat mengambil langkah proaktif untuk menjaga kesehatan mental dan produktivitas.

Ingatlah, bahwa setiap orang berhak untuk merasakan situasi yang lebih baik dan memiliki waktu untuk diri sendiri. (Nazwa/Pat)

Unggulan

LAINNYA